Jumat 24 Mar 2023 03:30 WIB

Kekambuhan Kanker Usus Besar Bisa Dihindari dengan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik pascaoperasi dapat tingkatkan kelangsungan hidup bebas kanker.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Lansia olahraga (ilustrasi). Kekambuhan kanker usus besar dapat dicegah dengan berolahraga.
Foto: www.maxpixel.com
Lansia olahraga (ilustrasi). Kekambuhan kanker usus besar dapat dicegah dengan berolahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi observasional telah menemukan bahwa aktivitas fisik dapat mencegah, dan bukan hanya menunda, kekambuhan kanker pada pasien yang sebelumnya dirawat karena kanker usus besar. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal British Journal of Sports Medicine.

"Dalam penelitian observasional terhadap pasien kanker usus besar stadium III ini, aktivitas fisik pasca operasi dikaitkan dengan peningkatan kelangsungan hidup bebas penyakit dengan menurunkan tingkat kekambuhan pada tahun pertama pengobatan, yang diterjemahkan ke dalam manfaat kelangsungan hidup secara keseluruhan," kata para peneliti, seperti dilansir Hindustan Times, Kamis (23/3/2023).

Baca Juga

Temuan ini dapat berdampak pada praktik klinis di masa depan dengan menyempurnakan pemahaman tentang bagaimana aktivitas fisik meningkatkan kelangsungan hidup kanker dengan cara yang relevan dengan biologi tumor dan pemberian perawatan kanker. Penelitian ini mungkin sangat relevan bagi pasien yang ingin memahami waktu yang optimal untuk memulai aktivitas fisik guna mengurangi risiko kekambuhan kanker.

"Bulan Maret diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, karenanya temuan ini sangat relevan bagi banyak orang terutama mereka pernah dirawat karena kanker usus besar di masa lalu," kata Brown, salah seorang peneliti yang menjabat sebagai Direktur Program Metabolisme Kanker di Pennington Biomedical.

Antara Juni 2010 hingga November 2015, 1.696 pasien dari 654 Academic and Community Oncology Centers di AS dan Kanada terdaftar dalam studi kohort prospektif tersarang (nested). Aktivitas fisik dihitung berdasarkan laporan diri selama dan setelah kemoterapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement