Selasa 14 Mar 2023 20:45 WIB

Belajar Matematika Juga Latih Keterampilan Nonteknis Anak

Belajar matematika tidak hanya berkaitan dengan akademis tetapi juga soft skill anak.

Anak belajar di rumah (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Anak belajar di rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, belajar matematika tidak hanya akan berkaitan dengan akademis, tapi juga dapat berhubungan dengan pengembangan soft skills atau keterampilan nonteknis anak. "Belajar matematika itu tentu tidak hanya berkaitan dengan akademis, tapi juga dengan pengembangan soft skills," kata Vera, Selasa (14/3/2023).

Hal tersebut disampaikan Vera bertepatan dengan Hari Matematika Internasional atau Pi Day yang diperingati setiap 14 Maret. Adapun pengembangan keterampilan nonteknis yang dimaksud Vera antara lain belajar sistematisasi, belajar urutan atau sequencing, serta mengembangkan rasa ingin tahu. Menurut Vera, semua hal itu tentu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga

Sayangnya, cukup banyak orang baik anak-anak maupun orang dewasa yang tidak suka matematika. Secara psikologis, Vera mengatakan hal tersebut dapat dipicu oleh pengalaman yang tidak menyenangkan saat belajar matematika.

"Misalnya, saat belajar matematika di rumah selalu diwarnai dengan bentakan atau ketidaksabaran orang tua dalam mengajari anaknya," ujar Vera.

Untuk itu, Vera pun mengingatkan bahwa saat menemani anak belajar matematika, orang tua harus memastikan bahwa kegiatan tersebut akan menyenangkan bagi anak. "Lebih kaitkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan tentu sampaikan dengan cara yang menyenangkan," imbuh Vera.

Ia melanjutkan, orang tua juga harus memahami bahwa kemampuan anak dalam memahami matematika bisa berbeda-beda sehingga dibutuhkan kesabaran. "Jadi siapkan diri dulu sebelum mendampingi anak, siapkan emosi yang tenang dan sudah sempat istirahat sejenak jika habis pulang kantor. Pahami kalau anak butuh bimbingan kita, bukan tekanan," kata Vera.

"Sadari jika memang sudah mencapai batas kesabaran, tidak ada salahnya untuk ambil jeda," lanjut dia.

Vera pun menambahkan bahwa orang tua juga perlu menjalin komunikasi yang baik dengan guru di sekolah sehingga mendapatkan masukan tentang bagaimana mengajarkan penyelesaian suatu soal matematika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement