Senin 13 Mar 2023 19:45 WIB

Pelaku Pencabulan Anak di Jambi Diketahui Hiperseks, Apa Saja Tandanya?

Perempuan berusia 20 tahun di Jambi mencabuli 17 anak.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan depresi (Ilustrasi). Pengidap hiperseks mungkin terus bergumul dengan perasaan bersalah, malu, dan rendah diri yang pada akhirnya mengarah pada depresi hingga keinginan bunuh diri.
Foto:

Kerahasiaan dan privasi aktivitas seksual kompulsif cenderung membuat masalah ini memburuk dari waktu ke waktu. Peningkatan risiko perilaku seksual kompulsif dapat terjadi pada orang yang kecanduan alkohol, terlibat penyalahgunaan narkoba, dan memiliki gangguan suasana hati, seperti depresi, kecemasan, atau kecanduan judi.

Konflik keluarga atau masalah dengan anggota keluarga, riwayat pelecehan fisik, serta pelecehan seksual juga dapat menjadi faktor risiko. Perilaku seksual kompulsif patut diwaspasai karena berpotensi menimbulkan banyak konsekuensi negatif.

Pengidapnya mungkin terus bergumul dengan perasaan bersalah, malu, dan rendah diri yang pada akhirnya mengarah pada depresi hingga keinginan bunuh diri. Bagi yang sudah berpasangan, gangguan itu bisa saja menghancurkan hubungan.

Hiperseksualitas bisa membuat seseorang terlalu fokus mengakses pornografi dan layanan seksual, bahkan tertular HIV atau infeksi menular seksual lainnya. Hilangnya kendali atas dorongan seksual pun dapat mengarah pada perilaku seksual yang tidak sehat, praktik seksual yang berisiko, hingga kejahatan seksual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement