Sabtu 04 Mar 2023 08:15 WIB

Thrifting, Cermati Kebersihan Toko dan Pakaian Bekas yang Dijual

Hindari membeli pakaian dalam, handuk, selimut, sprei, dan topi bekas.

Sejumlah pengunjung mengamati barang-barang bekas impor yang dijual di kegiatan Pontianak Festival Week di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (30/9/2022). Dalam perhelatan Pontianak Festival Week tersebut menyajikan bazaar thrifting yang menjual beragam barang bekas layak pakai serta bermerk seperti baju, sepatu, topi dan jaket dengan kisaran harga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Arini Widodo mengingatkan pentingnya keutamaan kebersihan toko yang menjual pakaian bekas. Dengan begitu, konsumen dapat terhindar dari infeksi yang disebabkan virus, jamur, bakteri, hingga parasit.

"Perhatikan, apakah toko tersebut mengutamakan kebersihan barang-barangnya atau tidak," kata Arini saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Baca Juga

Menurut Arini, akan lebih baik jika pengguna mengetahui pemilik pakaian tersebut sebelumnya. Pakaian bekas yang dilungsurkan dari kakak ke adik, misalnya, dapat mengurangi risiko kesehatan.

Kalau ingin membeli pakaian bekas, perhatikan kemungkinan adanya noda yang menempel, baik yang disebabkan oleh kotoran, bercak darah, atau lainnya. Lalu, pastikan bahwa pakaian bekas yang hendak dibeli sudah dicuci oleh penjual.

"Cium baunya, dari situ bisa menentukan apakah pakaian itu sudah dicuci atau belum. Jangan beli yang belum dicuci karena bisa saja ada agen infeksi yang menempel di situ," ujar Arini.

Lalu, lanjut Arini, hindari membeli pakaian dalam, handuk, selimut, sprei, dan topi bekas. Sebab, barang-barang tersebut memiliki kemungkinan yang lebih besar sebagai media penularan penyakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement