REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Acara realitas Squid Game: The Challenge dari Netflix rupanya menjadi malapetaka bagi setidaknya empat mantan kontestan. Menurut sebuah laporan baru, acara realitas berbasis drama Squid Game dituduh menerapkan kondisi kerja yang tidak manusiawi dan menyebabkan "siksaan dan trauma" pada peserta.
"Semua siksaan dan trauma yang kami alami bukan karena permainan atau kerasnya permainan, ini menyangkut kompetensi, mereka tidak dapat memenuhi komitmennya," kata seorang mantan kontestan kepada Rolling Stone.
Dilansir Ace Showbiz, Ahad (5/2/2023), mantan kontestan banyak juga yang mengklaim bahwa pertunjukan itu dicurangi. Laporan tersebut mencatat bahwa acara tersebut memastikan beberapa kontestan, beberapa di antaranya adalah influencer Instagram dan TikTok, maju ke babak kompetisi berikutnya, terlepas mereka menyelesaikan babak permainan atau tidak.
"Lucunya, kesetaraan dan keadilan adalah tema utama dari Squid Game yang asli," kata salah satu mantan pesaing.
Tiga kontestan juga mengingat apa yang mereka sebut sebagai "pembantaian 38 detik". Pada saat itu, sekelompok kontestan melepaskan paket blood squib mereka dan secara bersamaan tersingkir dari acara realitas meskipun telah berhasil menyelesaikan sebuah permainan.
"Alih-alih Squid Game, (mereka) menyebutnya Rigged Game. Alih-alih Netflix, mereka menyebutnya 'Net Fix', karena jelas terlihat," kata mantan pemain lainnya.