Prevalensi kecacingan
Secara nasional, ada sebanyak 2,8 persen balita di Indonesia menderita kecacingan pada 2021. Sulawesi Barat memiliki prevalensi tinggi sekitar 12,2 persen dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 12 persen.
Kecacingan termasuk salah satu penyakit parasit. Sebagai parasit, cacing akan menggerogoti nutrisi sehingga bisa menyebabkan anemia bahkan stunting pada anak.
Ketika nutrisinya digerogoti, tentunya anak berisiko malanutrisi kronis. Alhasil, penderitnya akan mengalami anemia, IQ rendah, dan sulit konsentrasi.
"Jangan salah, kecacingan bisa bikin sumbatan usus, ada juga yang tidak bisa buang air besar gara-gara ususnya kesumbat cacing dalam jumlah banyak," jelas Ketua PP IDAI, Dokter Piprim Basarah Yanuarso SpA(K).