Jumat 03 Feb 2023 22:38 WIB

Jarang Main Tanah, Anak Kota Bisa Kecacingan Juga?

Anak yang mengalami kecacingan berisiko malanutrisi kronis.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Anak-anak bermain di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Blok M, Jakarta, Selasa (27/12/2022). Kecacingan masih menjadi masalah di beberapa wilayah Indonesia.
Foto:

Prevalensi kecacingan

Secara nasional, ada sebanyak 2,8 persen balita di Indonesia menderita kecacingan pada 2021. Sulawesi Barat memiliki prevalensi tinggi sekitar 12,2 persen dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 12 persen.

Kecacingan termasuk salah satu penyakit parasit. Sebagai parasit, cacing akan menggerogoti nutrisi sehingga bisa menyebabkan anemia bahkan stunting pada anak.

Ketika nutrisinya digerogoti, tentunya anak berisiko malanutrisi kronis. Alhasil, penderitnya akan mengalami anemia, IQ rendah, dan sulit konsentrasi.

"Jangan salah, kecacingan bisa bikin sumbatan usus, ada juga yang tidak bisa buang air besar gara-gara ususnya kesumbat cacing dalam jumlah banyak," jelas Ketua PP IDAI, Dokter Piprim Basarah Yanuarso SpA(K).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement