Dalam rekomendasi terbarunya, WHO tak memberikan pernyataan spesifik mengenai konflik yang mungkin memicu bencana radiologi. Akan tetapi, ancaman bencana radiologi bagi dunia tampak semakin jelas, seiring dengan terjadinya konflik Rusia-Ukraina dalam setahun ke belakang.
Belum lama ini, Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency, Mariano Grossi, juga mengatakan lembaganya terus menghadirkan para pakar keamanan dan keselamatan nuklir di fasilitas-fasilitas nuklir di Ukraina. Langkah ini bertujuan untuk membantu mencegah terjadinya kecelakaan nuklir selama konflik di negara tersebut berlangsung.
Di sisi lain, pihak Rusia pun telah berulang kali mengungkapkan bahwa mereka memiliki senjata pemusnah massal. Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Medvedev dari Security Council Rusia, juga sempat memberi pernyataan yang membahas soal perang nuklir.
"Kehilangan tenaga nuklir dalam perang konvensional bisa memprovokasi dimulainya perang nuklir," ujar Medvedev.