Senin 30 Jan 2023 06:58 WIB

Varian Orthrus Muncul Setelah Kraken, Apakah Lebih Mengkhawatirkan?

Orthrus memiliki mutasi yang mengkhawatirkan seperti pada varian delta.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi virus corona. Varian orthrus dinamai berdasarkan makhluk mitologi Yunani yang berupa anjing berkepala dua.
Foto:

Menurut outbreak.info, Selandia Baru mengalami sebagian besar kasus orthrus saat ini. Di sana, virus ini bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga kasus yang diurutkan.

Hotspot lainnya termasuk Hong Kong dan Papua Nugini, sekitar seperempat kasus di masing-masing negara. Di belakangnya ada di Kamboja dan Irlandia dengan seperlima kasus.

photo
Subvarian omicron BF. 7 - (Republika)

Mengapa hal ini sangat mengkhawatirkan?

XBB.1.5 masih menjadi jenis SARS-CoV-2 yang paling mudah menular, menurut laporan pada 19 Januari dari Cornelius Romer, ahli biologi komputasi di University of Basel di Swiss. Tetapi , CH.1.1 patut diwaspadai.

Seperti XBB.1.5, virus ini sangat mudah menular, dengan tingkat penularan yang berlipat ganda setiap dua pekan atau lebih. CH.1.1 juga mengikat dengan baik pada reseptor ACE2, tempat di mana SARS-CoV-2 menginfeksi sel manusia.

Itu berarti CH.1.1 memiliki potensi untuk lolos setidaknya dari sebagian kekebalan antibodi yang terbentuk lewat infeksi sebelumnya dan vaksinasi serta mampu menyebabkan penyakit yang lebih parah. Orthrus mungkin dapat mengungguli strain omicron kompetitif lainnya di arena ini karena mutasi L452R yang mengkhawatirkan yang terlihat di delta, tetapi umumnya tidak di omicron.

Para peneliti Ohio State menggunakan versi CH.1.1 yang dibuat di laboratorium dan memeriksa seberapa baik serum dari 14 petugas kesehatan yang telah menerima antara dua dan empat dosis vaksin asli, dan booster omicron yang baru. Mereka menemukan bahwa serum para pekerja tersebut menghasilkan antibodi 17 kali lebih sedikit terhadap CH.1.1 dibandingkan dengan yang mereka hasilkan terhadap BA.4 dan BA.5.

"CH.1.1 dan varian baru lainnya, CA.3.1, lebih kebal terhadap kekebalan tubuh dibandingkan subvarian XBB dan BQ. Ini mencengangkan," kata peneliti Ohio.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement