REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tulus telah berkiprah di belantika musik Indonesia selama 11 tahun. Sepanjang periode waktu tersebut, Tulus menyambutnya dengan memanjatkan rasa syukur. Dia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini mengapresiasi karya musiknya.
"Tidak pernah terbayang bisa melangkah sampai sejauh ini, kalau ngomong konsistensi, PR-nya tentu ingin terus mengembangkan diri. Di atas segalanya, bersyukur sekali bisa berjalan, berkarya selama 11 tahun," kata Tulus pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Sejak 2011, Tulus sudah menelurkan empat album studio dan satu album live, antara lain Tulus (2011), Gajah (2014), Monokrom (2016), serta Tulus: Langsung dari Konser Monokrom Jakarta (2019). Album terbarunya, Manusia, dirilis pada Maret 2022.
Merayakan album terakhirnya, Tulus menggelar rangkaian konser musik "Tulus Tur Manusia 2023" yang singgah di 11 kota di Indonesia, mulai 1 Februari 2023 hingga 3 Maret 2023. Tur musik tersebut merupakan pertama kalinya yang dilakoni Tulus sejak tiga tahun berselang.
Mencermati perbedaan antara sebelum dan sesudah pandemi Covid-19, Tulus merasa ada yang berbeda dari para penggemarnya, yang dijuluki Teman Tulus. Perbedaan itu bersumber dari kerinduan akan menyimak sajian musik live. Itu dirasakan Tulus saat beberapa kali manggung usai pandemi mereda.
"Teman-teman yang datang nonton, energinya jadi berkali lipat. Mungkin karena cukup lama tidak sebebas itu datang ke berbagai pertunjukan musik. Saat lebih mudah diakses, energinya meningkat. Kami yang di atas panggung juga merasa lebih ekstra lagi, karena sama-sama kangen," kata Tulus.
CEO TulusCompany, Riri Muktamar, turut berbangga dengan pencapaian Tulus selama 11 tahun berkarya. Kakak dari Tulus itu memuji perjuangan yang sudah dilampaui sang adik. "Bahagia karena fase ini di awal tidak terbayangkan. Dulu diawali dengan niat sederhana, saling bantu sebagai saudara. Kalau bisa sampai sebesar ini, bahagia, sudah melebihi ekspektasi awal," tutur Riri.