REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian kopi pada bayi untuk mengurangi kejang sebenarnya sudah lama menjadi mitos kesehatan. Baru-baru ini bahkan viral di TikTok seorang ibu memberikan bayinya yang usia tujuh bulan kopi saset.
Sebenarnya bolehkah bayi diberi minum kopi? Ahli gizi masyarakat dr Tan Shot Yen mengatakan dalam akun Instagram resmi miliknya, bahwa anak-anak yang minum kopi bisa mengalami insomnia, hiperaktif dan susah makan. Selain kafein, lanjutnya, alasan lain karena kopi memiliki sifat diuretik.
Proses diuretik membuat penyerapan kalsium anak terganggu. Sementara kalsium sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk kesehatan tulang dan gigi.
"Kafein yang terkandung pada kopi bisa menjadi racun bagi anak-anak," ujarnya dokter yang memiliki 593 ribu pengikut ini, dikutip Selasa (24/1/2023).
Ia menjelaskan kafein sendiri merupakan zat stimulan alami yang bisa ditemukan dari berbagai sumber. Selain pada kopi, kafein juga terkandung pada teh, soda dan minuman berenergi.
"American Academy of Pediatrics merekomendasikan tidak ada kopi berkafein, teh, soda, minuman olahraga atau produk lain untuk anak di bawah usia 12 tahun," ungkap dr Tan.
Sementara untuk remaja antara usia 12 dan 18 tahun harus membatasi asupannya hingga kurang dari 100 miligram per hari. "Buat amannya, anak boleh minum kopi 18 tahun," ujarnya.
Ia mengajak pengikutnya untuk membagi informasi dalam akun Instagramnya tersebut. "Jadikan Indonesia berliterasi. Banyak tayangan di sosmed hanya tontonan, BUKAN TUNTUNAN!! #drtanshotyen," ujarnya.
Postingan dr Tan ini disandingkan dengan foto berita hoaks dari Kominfo yang bertuliskan mengenai kopi dapat mengurangi gejala step atau kejang pada bayi.
Sebelumnya juga viral di akun TikTok milik Adinda yang mengatakan, "Bayi minum kopi Good Day kan ada susunya, daripada dikasih susu (kental manis) Frisian Flag katanya nda ada susunya. Kemarin-kemarin bayi BAB 10 kali sehari, sejak minum susu kopi sekarang dia BAB sembilan kali sehari," tulis Adinda di videonya.
Baca juga : Viral Ibu Beri Minum Kopi Instan pada Bayi, Apa Bahayanya?