Rabu 18 Jan 2023 15:53 WIB

Hamil di Usia Remaja Besar Risikonya, Bagaimana Kalau Baru Sadar di Trimester Dua?

Kehamilan di bawah usia 19 tahun berisiko bagi calon ibu dan janinnya.

Hamil di usia remaja (Ilustrasi). Anak yang dilahirkan berisiko stunting ketika ibu hamil di usia remaja.
Foto:

Idealnya, pencegahan stunting dilakukan di 1.000 hari pertama usia anak, yakni sejak masa konsepsi. Stunting, menurut dr Raissa, masih bisa dicegah sebelum anak berusia dua tahun.

"Perbaiki gizi calon ibu dengan menambah asupan nutrisi sebesar 300 kalori setiap harinya pada trimester kedua dan ketiga kehamilan," jelas dr Raissa yang praktik di RS Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta.

Untuk mencapai ekstra 300 kalori, calon ibu dapat mengasup dua gelas susu setiap harinya. Alternatif lainnya, segelas susu dan satu porsi protein hewani dari ayam, ikan, atau daging.

"Selain itu, bisa juga dengan minum segelas susu ditambah biskuit dan buah apel," ujar dr Raissa.

Usahakan untuk selalu mengonsumsi protein di setiap jadwal makan.  Selanjutnya, pastikan calon ibu mendapatkan setidaknya 90 tablet tambah darah selama kehamilannya.

"Mengingat satu dari dua ibu hamil menderita anemia, tablet tambah darah menjadi penting untuk diminum," ucap dr Raissa.

Berikutnya, ketika anak sudah lahir, berikan air susu ibu (ASI) secara eksklusif selama enam bulan dan dapat diteruskan hingga dua tahun. Lalu, ketika bayi sudah berusia enam bulan, berikan ASI dan makanan pendamping.

"Makanan pendamping ASI jangan terlalu cepat diberikan, misalnya, di usia empat bulan karena pencernaan anak belum siap, anak berisiko tersedak, dan bisa memicu kematian," ujar dr Raissa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement