Sabtu 14 Jan 2023 17:45 WIB

Gembira Berlebihan Jadi Salah Satu Efek Jangka Pendek Konsumsi Alkohol

Gejala euforia timbul karena ada perubahan sementara pada sinyal otak.

Efek jangka pendek konsumsi alkohol sering termasuk perasaan euforia ringan atau gembira berlebihan dan keadaan relaksasi akibat perubahan sementara pada pensinyalan otak.
Foto: www.freepik.com.
Efek jangka pendek konsumsi alkohol sering termasuk perasaan euforia ringan atau gembira berlebihan dan keadaan relaksasi akibat perubahan sementara pada pensinyalan otak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Efek jangka pendek konsumsi alkohol sering termasuk perasaan euforia ringan atau gembira berlebihan dan keadaan relaksasi akibat perubahan sementara pada pensinyalan otak. "Alkohol dapat mengganggu neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang membantu menyampaikan pesan antar neuron di otak, yang menyebabkan perubahan suasana hati, perilaku, dan pemikiran," kata Psikiater asal Spanyol sekaligus direktur The Balance Luxury Rehab Sarah Boss, mengutip Live Science, Sabtu (14/1/2023).

Menurut American Addiction Centers, efek jangka pendek konsumsi alkohol moderat seperti kemerahan pada kulit dan kesulitan berkonsentrasi hingga gejala yang lebih parah, seperti muntah dan pingsan. Efek lain penggunaan alkohol jangka pendek termasuk kehilangan koordinasi, perubahan suasana hati, tekanan darah tinggi, penglihatan tumpul, dan penurunan hambatan.

Baca Juga

Setelahnya, akan muncul efek penarikan alkohol, yang biasa disebut sebagai hangover atau gejala tidak menyenangkan setelah konsumsi alkohol berlebihan. Gejala kondisi ini biasanya dimulai dalam beberapa jam setelah minuman terakhir seseorang dan cenderung bervariasi dari orang ke orang. Ini bisa termasuk sakit kepala, kelelahan, mual dan dehidrasi, kata dokter di ASDA, Inggris, Dr Kathryn Basford.

Dia mengatakan, alkohol menghambat produksi vasopresin tubuh, hormon yang memberi tahu tubuh untuk menahan air di ginjal. Tanpa ini, air langsung masuk ke kandung kemih dan membuat tubuh dehidrasi.

"Sakit kepala adalah reaksi otak terhadap kehilangan cairan ini, sedangkan mual dan kekurangan energi adalah respons tubuh terhadap kadar gula darah yang rendah dan hilangnya mineral dan elektrolit yang membantu tubuh berfungsi dengan baik," kata dia.

Semakin banyak seseorang minum, maka semakin besar kemungkinan dia akan merasakan efek ini, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk pulih. Gejala hangover cenderung hilang dalam waktu 24 jam setelah minuman terakhir seseorang dan cenderung tidak menimbulkan masalah kesehatan yang bertahan lama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement