Ketika hal itu berlanjut, kesehatan mental akan mulai terdampak. Mereka mungkin merasa cemas atau tertekan serta hubungannya dengan keluarga dan teman bisa menjadi tegang.
Mereka juga mungkin menjadi lebih terisolasi karena mereka lebih suka menghabiskan waktu menonton pornografi daripada terlibat dalam kegiatan sosial. Menonton video porno secara berlebihan dapat berdampak pada otak dan cara seseorang berpikir tentang seks atau perasaannya pada pasangan.
Menurut psikiater Rumah Sakit Wockhardt Mira Road di India, dr Sonal Anand, orang yang kecanduan pornografi secara alami lebih mencari ponsel dan komputer dibanding pasangan untuk mendapatkan kenikmatan atau pemenuhan seksual. Hal itu dapat mengubah kebiasaan yang telah tertanam di otak.
Mulai 2021, American Psychiatric Association (APA) tidak mengakui kecanduan pornografi sebagai gangguan atau masalah kesehatan mental seperti gangguan penggunaan zat. Akan tetapi, para ahli menyarankan perlunya konseling dan modifikasi perilaku berbarengan dengan terapi dan bantuan obat.
Menormalkan percakapan tentang anatomi manusia, pendidikan seks, dan menciptakan kesadaran bahwa gambar di layar mana pun merupakan representasi yang tidak akurat, cukup membantu mengedukasi.