Senin 09 Jan 2023 04:00 WIB

Kasus Bayi Lahir dengan Satu Mata Selalu Hebohkan Dunia, Apa Penyebabnya Menurut Sains?

Kelahiran bayi dengan satu mata kerap dikaitkan dengan mitos.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi yang baru lahir (ilustrasi). Kasus cyclopia terbilang sangat langka dan hanya ditemukan pada satu dari 40 ribu hingga 95 ribu kelahiran. Kelahiran bayi dengan satu mata kerap dikaitkan dengan beragam mitos dan hal mistis.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bayi yang baru lahir (ilustrasi). Kasus cyclopia terbilang sangat langka dan hanya ditemukan pada satu dari 40 ribu hingga 95 ribu kelahiran. Kelahiran bayi dengan satu mata kerap dikaitkan dengan beragam mitos dan hal mistis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelahiran bayi dengan satu mata kerap dikaitkan dengan beragam mitos dan hal mistis. Padahal, kondisi ini bisa terjadi karena adanya perkembangan otak yang atipikal selama masa kehamilan.

Kondisi bayi yang lahir dengan satu mata dikenal dengan sebutan cyclopia. Nama tersebut diambil dari makhluk mitologi Yunani bernama Cyclops, yaitu raksasa bermata satu.

Baca Juga

Kasus cyclopia terbilang sangat langka dan hanya ditemukan pada satu dari 40 ribu hingga 95 ribu kelahiran. Kondisi ini sangat mematikan pada bayi karena otak dan bagian tubuh lain pada bayi penderita cyclopia tak berkembang dengan normal selama dalam kandungan.

Seperti dilansir NCBI, meski bayi dengan kondisi cyclopia bisa bertahan lebih lama, dia akan hidup dengan beragam keterbatasan. Salah satu kasus cyclopia yang sempat menghebohkan dunia maya adalah kasus dari Yeman yang terjadi pada 2022.

Bayi tersebut lahir dengan satu mata dan satu saraf optik saja. Seperti dilansir Geo TV, bayi tersebut meninggal dunia hanya tujuh jam setelah dilahirkan.

Pada 2015, kasus cyclopia pernah dilaporkan di Jordania. Bayi tersebut meninggal dunia dalam waktu lima jam setelah dilahirkan.

Kasus serupa juga pernah ditemukan di Indonesia. Pada 2018, seorang bayi dengan satu mata dilahirkan di Panyabungan, Sumatra Utara. Selain tak memiliki mata, bayi tersebut juga lahir tanpa hidung. Bayi malang ini juga meninggal dunia sekitar delapan jam setelah dilahirkan.

"Sebagian besar studi menunjukkan bahwa bayi dengan sindrom cyclopia memiliki harapan hidup maksimal 10-12 jam," jelas tim peneliti melalui International Journal of Surgery Case Reports, seperti dilansir Science Direct.

Mengenal Cyclopia

Cyclopia merupakan istilah yang merujuk pada kondisi langka, di mana bayi lahir hanya dengan satu mata. Kondisi ini terjadi karena terjadinya perkembangan otak yang atipikal pada janin selama masa kehamilan.

Memiliki satu mata atau cyclopia merupakan sebuah gejala yang berkaitan dengan masalah otak bernama alobar holoprosencephaly. Kelainan ini biasanya terjadi di masa awal kehamilan, umumnya pada bulan pertama kehamilan.

Pada embrio normal, otak akan terbelah menjadi dua hemisfer. Namun pada embrio dengan cyclopia, otak tak terbagi menjadi dua sebagaimana seharusnya. Bagian kepala dan wajah pada embrio dengan cyclopia juga tak berkembang secara normal.

Karena tak terbelah dengan seimbang, fitur wajah yang muncul pun menjadi tak biasa. Efek yang paling nyata terlihat akibat kondisi cyclopia adalah perkembangan mata yang atipikal. Alih-alih memiliki dua mata, embrio dengan cyclopia bisa hanya memiliki satu mata yang terletak di bagian tengah wajah. Alternatif lainnya, mereka bisa memiliki dua bola mata di dalam satu lubang mata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement