Kamis 05 Jan 2023 20:19 WIB

Billie Eilish Ajak Aktivis Lingkungan Muda Diskusi Krisis Iklim

Billie Eilish mengaku baru belajar soal masalah iklim.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
 Billie Eilish
Foto: AP/Vianney Le Caer/Invision
Billie Eilish

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Billie Eilish mengajak delapan aktivis lingkungan muda untuk membahas tentang krisis iklim. Pembahasan tersebut berlangsung selama beberapa hari sebagai bagian dari wawancara sampul Vogue edisi penyanyi berusia 21 tahun tersebut.

Para aktivis yang dimaksud termasuk Tori Tsui, yang telah menulis buku tentang krisis iklim dan kesehatan mental yang akan diterbitkan tahun ini. Lalu Ryan Berberet, yang menginisiasi aksi melawan krisis iklim di sekolah menengahnya sekaligus mendeklarasikan darurat iklim bersama gubernur California Gavin Newsom. Hadir pula pegiat-pegiat lingkungan lainnya.  

Baca Juga

Kelompok tersebut membahas topik-topik seperti urgensi mengatasi krisis iklim, kerawanan pangan, kecemasan iklim, dan harapan mereka untuk masa depan. “Saya merasa tidak pantas berada di sini. Saya tidak tahu banyak soal iklim, saya baru belajar,” kata Eilish membuka percakapan, seperti dilansir dari NME, Kamis (5/1/2023).

Pembahasan Eilish dan kelompok aktivis tersebut juga difilmkan dalam video berdurasi 10 menit. Mengutip Vogue, wawancara itu berlangsung di area Eastside, dekat sungai Los Angeles yang membentang sepanjang 51 mil dan telah ditutupi dengan beton setelah bencana banjir tahun 1938. Menjadikan perbincangan Eilish dan aktivis muda itu semakin krusial.

Sungai di LA tersebut juga seakan menjadi simbol konsekuensi perubahan iklim yang sangat banyak dan saling terkait seperti risiko banjir, perpindahan masyarakat, ketidaksetaraan sosial, ekosistem yang padam, polusi, dan kekeringan—pada dasarnya masalah itu pun ingin diselesaikan oleh kelompok Eilish.

Pada bagian lain dalam fitur tersebut, Eilish berbicara tentang upayanya sendiri untuk menyelamatkan planet ini. Namun menurut dia, tak banyak orang yang juga peduli dan mau melakukan aksi untuk melawan krisis iklim.

“Saya sudah melakukan banyak hal untuk ini, tapi orang-orang tak merespon dengan baik. Saya tidak ingin berparade seperti ‘Lihat saya! saya membuat perubahan’. Jadi saya hanya ingin memulai perubahan itu dari diri sendiri dan biarkan mereka melihatnya,” kata dia.

Eilish sebelumnya mengadakan acara multi-hari yang berfokus pada iklim yang disebut 'Overheated' di The O2 di London bertepatan dengan jadwal tur 'Happier Than Ever' di Inggris. Kala itu, dia juga bertemu dengan para aktivis iklim, musisi, dan desainer di berbagai tempat di The O2 untuk membahas krisis iklim dan pekerjaan yang mereka lakukan untuk membuat perubahan.

photo
Perubahan iklim ancam 100 juta warga Afrika. - (republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement