Selasa 03 Jan 2023 13:12 WIB

Target Jadi Rujukan Wisata Halal, Pemerintah Genjot Akomodasi dan Kuliner Halal

Indonesia berkomitmen menjadi destinasi pariwisata halal dunia.

Sejumlah Umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di ikon wisata halal Masjid Al-Hakim, Padang, Sumatera Barat, Senin (2/5/2022). Shalat Idul Fitri di Padang yang mulanya dipusatkan pemerintah daerah di lapangan terbuka, namun dipindahkan karena cuaca hujan sehingga membuat masjid-masjid penuh.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Sejumlah Umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di ikon wisata halal Masjid Al-Hakim, Padang, Sumatera Barat, Senin (2/5/2022). Shalat Idul Fitri di Padang yang mulanya dipusatkan pemerintah daerah di lapangan terbuka, namun dipindahkan karena cuaca hujan sehingga membuat masjid-masjid penuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan destinasi wisata halal di Indonesia akan ditingkatkan dari segi kesiapan layanan kuliner dan akomodasi halal.

Selain itu juga bakal dikembangkan ekosistem ekonomi syariah mulai dari pelatihan, pendampingan, pemasaran, logistik, dan pembiayaan.

"Indonesia sekarang jadi acuan dunia terhadap pemulihan pariwisata. Kita pastikan wisata halal bisa kita tingkatkan di tahun 2023," ujar dia dalam Weekly Brief with Sandi Uno secara virtual di Jakarta, beberapa hari lalu.

Saat ini, beberapa provinsi sudah menyampaikan ketertarikan terhadap pengembangan pariwisata halal, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Aceh. Hal tersebut ditujukan untuk menangkap peluang wisatawan nusantara, regional (tingkat Asia Tenggara), dan Timur Tengah.

Pihaknya menargetkan Indonesia dapat mencapai angka 75 sebagai poin tertinggi dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2023. Dengan itu, Indonesia mampu melewati posisi GMTI 2022 yang berada di peringkat kedua dengan jumlah poin 70.

"Ini yang akan kita akan upayakan bersama dan harapannya wisatawan mancanegara bisa berkunjung ke Indonesia," ucap Menparekraf.

Pelancong dari Malaysia dan Singapura adalah yang paling dominan untuk mengunjungi destinasi wisata halal di Indonesia. Sebagian besar dari mereka membutuhkan layanan (extension of service) mulai dari kuliner, fesyen, dan ekosistem ekonomi syariah.

Lebih lanjut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga merancang beberapa konvensi seperti World Islamic Entrepreneurial Summit (WIES) pada pertengahan tahun 2023 di Sumatera Barat.

"Kemudian juga kegiatan tadabur alam dan wisata religi ziarah ke makam Wali Songo yang berada di Gresik, Jawa Timur," kata Sandiaga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement