Sabtu 31 Dec 2022 11:25 WIB

Hadapi Ancaman Resesi 2023, Ini Strategi Produsen Fesyen Muslim Rabbani 

Rabbani tetap fokus mendorong penjualan dengan membantu dan mendukung mitra. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Direktur Marketing Rabbani, Ridwanul Karim.
Foto: Istimewa
Direktur Marketing Rabbani, Ridwanul Karim.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dibayangi ancaman resesi ekonomi global 2023, semua pengusaha memutar otak untuk bertahan. Salah satunya, produsen busana muslim Rabbani yang menyiapkan strategi jitu agar bisnis tetap tumbuh dan berkembang.

Menurut Direktur Marketing Rabbani, Ridwanul Karim, meski belum terjadi namun isu ancaman resesi 2023 telah berdampak terhadap penjualan produk fesyen muslim.

"Sangat berpengaruh terhadap pola belanja costumer, mereka lebih memilih safety dengan belanja ke hal-hal yang lebih penting menyangkut kebutuhan pokok," ujar Ridwanul Karim saat acara peluncuran koleksi terbaru produk Rabbani 2023, di Trans Hotel, Bandung, Sabtu (30/112/2022).

Melihat kondisi tersebut, kata dia, Rabbani menerapkan strategi khusus. Yakni dengan melakukan pendekatan personal kepada reseller maupun pelanggan mengingat pandemi telah usai sehingga situasi dan perilaku masyarakat mulai kembali normal.

Meski telah memiliki hampir 200 cabang di Indonesia, kata dia, Rabbani tetap fokus mendorong penjualan dengan membantu dan mendukung mitra yang kini tercatat ada 35 outlet Rabbani, 200-an Warung Rabbani, serta 7.000 reseller melalui gathering di setiap wilayah.

"Kita datang dan terjun langsung untuk membangun optimisme, memberi motivasi serta edukasi ke setiap wilayah. Ternyata cara itu lebih ampuh," katanya.

Selain itu, kata dia, Rabbani juga menerapkan personal sales dengan menyasar beragam komunitas mulai dari pelajar sebagai market terbesar melalui program Duta Pelajar Rabbani.

Ridwanul mengatakan, pihaknya juga masuk kepada kalangan pesantren melalui program Duta Sarung, lomba Marawis untuk ibu-ibu majelis taklim serta instansi-instansi. Bahkan, mendatangi langsung pabrik yang sangat membutuhkan seragam untuk para pegawai.

"Yang paling cepat tetap personal sales meski saat ini era digital mempengaruhi penjualan terutama untuk pelanggan milenial," katanya.

Soal tren warna fesyen muslim 2023, kata Ridwanul, optimistis karena diperkirakan akan banyak pelanggan yang menyukai warna mint maupun pink sesuai dengan atribut Rabbani.

Rabbani juga akan menerapkan tren warna maupun design eksklusif dan berbeda sesuai dengan keinginan para pelanggan di masing-masing wilayah.

Strategi bermain di warna dan design baru, kata dia, diharapkan dapat membuat pihaknya dapat merebut hati pasar dalam menghadapi para pesaing fesyen muslim.

Menurutnya, pesaing terbesar Rabbani merupakan para pelaku usaha kecil yang banyak berada di market place yang mengandalkan harga jauh lebih murah dan model lebih banyak.

"Agar bisa bersaing, Rabbani meluncurkan model baru setiap bulannya. Design-nya diperbanyak, kuantitasnya dikurangi," katanya.

Rabbani juga menyambut 2023 melalui Re-Arise untuk membangkitkan kembali rasa optimis dan melahirkan makna bernilai dakwah di setiap produk. Setiap motif dan nama produk juga punya cerita serta nilai-nilai perjuangan Islam sehingga pelangga bisa merasakannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement