Kamis 22 Dec 2022 00:30 WIB

Perawat Sebut Proses Kematian Lebih Damai Ketika Orang dalam Kondisi Dehidrasi

Kematian terjadi secara alami dan tubuh lebih baik berada dalam kondisi dehidrasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Perawat pasien fase terminal (Ilustrasi). Ketika berada di tahap terminal, pasien berarti sudah tidak lagi punya peluang untuk sembuh, menanti ajal.
Foto: AP/Andreea Alexandru
Perawat pasien fase terminal (Ilustrasi). Ketika berada di tahap terminal, pasien berarti sudah tidak lagi punya peluang untuk sembuh, menanti ajal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian adalah proses yang tak bisa terhindarkan dan pada akhirnya akan terjadi pada semua makhluk. Kematian juga dianggap sebagai kejadian yang luar biasa dan menakutkan.

Seorang perawat pasien yang sudah berada di fase terminal, Julie McFadden, mengungkap tiga hal yang menurutnya perlu diketahui tentang proses kematian. Ketika berada di tahap terminal, pasien berarti sudah tidak lagi punya peluang untuk sembuh, menanti ajal.

Baca Juga

Apa saja tiga hal yang dimaksud Julie? Pertama, proses kematian itu benar-benar terjadi secara alami. Kedua, tubuh akan menjaga Anda di hari-hari terakhir hidup. Kemudian yang terakhir, lebih baik mengalami dehidrasi saat menjelang kematian.

"Ketika Anda sangat dehidrasi, proses kematian akan berjalan semakin baik dan damai," kata Julie, seperti dilansir The Sun, Rabu (21/12/2022).

"Saya tahu ini mungkin terdengar aneh, tetapi aku telah menyaksikan ratusan kematian sebagai perawat pasien fase terminal di rumah sakit dan inilah yang kami tahu," ungkap Julie.

Julie menjelaskan, dehidrasi membuat tubuh pasien berhenti berfungsi dan tidak bisa menangani cairan. Saat dehidrasi, tubuh juga melepaskan bahan kimia tertentu yang memiliki efek menumpulkan indra. Ini kemudian dapat bertindak seperti obat bius, membantu pasien yang sekarat untuk mengurangi rasa sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement