Kamis 15 Dec 2022 19:59 WIB

The Big 4 Jadi Karya Terfavorit Timo Tjajanto

Timo Tjahjanto merasa seluruh pemain sangat totalitas untuk filmnya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Sutradara Timo Tjahjanto.
Foto: Instagram
Sutradara Timo Tjahjanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Timo Tjahjanto mengatakan film asli Netflix Indonesia The Big 4 menjadi karya favoritnya. The Big 4 merupakan film genre aksi/komedi Timo, yang dibintangi Abimana Aryasatya, Putri Marino, Kristo Immanuel, Arie Kriting, Marthino Lio, Michelle Tahalea, dan Lutesha.

“Ini salah satu film favorit yang pernah gue bikin, karena gue merasa seluruh cast memberikan 110 persen,” kata Timo dalam jumpa pers The Big 4 di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga

Timo merasa seluruh pemaian tampil prima dan totalitas untuk The Big 4. Dia merasakan hal itu ketika The Big 4 masuk proses editing.

“Mungkin ada beberapa yang nggak suka ngelucu, tapi mereka berani bego-begoan di film ini demi konteks gila film ini, gue sangat respect,” ujar Timo.

Timo mengatakan salah satu hal yang membuat The Big 4 berbeda dari proyek-proyeknya yang lain karena jajaran pemainnya. Dia merasa para pemain bisa menerjemahkan keinginannya dengan sempurna sehingga menjadi The Big 4.

The Big 4 bercerita tentang seorang detektif yang patuh hukum harus menyelidiki kematian ayahnya dan mengikuti jejak pembunuh hingga ke sebuah pulau tropis. Di sana, dia menemukan jati diri sesungguhnya sang ayah sebagai pemimpin kelompok pembunuh bayaran. Kini, sang detektif yang dikejar musuh ayahnya terpaksa bekerja sama dengan “murid-murid” ayahnya, yaitu empat mantan pembunuh bayaran yang siap kembali membasmi musuh.

Terkait lokasi syuting, Timo mengatakan ingin menghadirkan lokasi yang terasa menyegarkan dengan latar keindahan Indonesia. Timo sengaja menciptakan sebuah kumpulan daerah Indonesia, yang akhirnya mendapatkan suasana tropis dan berwarna.

“Kita sedikit ambil dari Bali, daerah Timur, jadi kayak orang-orang di pulau ini ada karakter sendiri. Gue pengen bikin, semoga di film ini bisa, gue pengen memperkenalkan Indonesia tuh bukan Jawa saja, tapi ada daerah Timurnya juga,” kata Timo.

Awalnya, Timo mengatakan ingin membuat film yang memiliki nuansa maskulin, misalnya memiliki bromance yang kuat. Namun, seiring perjalana proses produksi, Timo merasa The Big 4 bisa menjadi tontonan terapi untuk pemirsa. Timo menyadari bahwa selama ini film-filmnya membuat penonton merasa depresi.

“Jadi bisa happy setelah nonton ini. Saya sebagai film maker merasa ini penting. Kalau diminta membuat film yang bisa buat orang ingin bunuh diri, itu mudah. Tapi, yang menyenangkan itu jug penting. Itu yang bisa gue lihat di sini,” ujar Timo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement