REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun ini, indeks literasi ekonomi syariah Indonesia meningkat mencapai 23,3 persen atau naik dari posisi pada 2021 yang sebesar 20,1 persen. Kondisi ini, memberikan kegairahan tersendiri di kalangan pelaku bisnis produk halal dalam mengikuti ajang pameran bisnis.
Salah satunya, pada ajang Muslim Life Fair yang diselenggarakan oleh Lima Events bersama dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI). Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Dr Sutan Emir Hidayat, Sp.P, MBA membuka resmi Muslim Lifefair di Bandung Convention Centre, Jumat (9/12).
Emir mengatakan, pihaknya mengapresiasi semangat pelaku UMKM yang penuh optimisme saling berjejaring, berkolaborasi dalam memperluas akses pasar melalui Muslim Lifefair.
Hal ini, kata Sutan Emir, mengindikasikan adanya kesadaran yang mulai tertanam di benak pelaku usaha UMKM halal, bahwa Indonesia sudah saatnya harus bangkit menjadi pemain utama.
"Indonesia harus jadi pemain utama tak hanya sebagai konsumen, tapi beralih menjadi produsen produk halal yang siap bersaing di market global," katanya.
Emir mengatakan, transaksi produk islam di dunia mencapai Rp 2,2 triliun pasar terbesar ada Indonesia khususnya di Jabar. Karena, penduduknya lebih dari 50 juta.
"Jadi jangan hanya jadi konsumen. Potensi pasar halal ini mencapai 139 juta us dollar. Makanya kami akan mendorong UMKM halal ini go internasional agar Indonesia jadi pusat halal dunia pada 2024," katanya.
Sutan Emir menilai, dengan ada Muslim Lifefair ini, maka akan meningkatkan volume transaksi syariah. Karena, masyarakat yang datang akan bertransaksi tak cuma sekedar melihat-lihat. Tapi, akan ada transaksinya.
"Nah transaksi ini tentu menghidupkan ekonomi. Karena UMKM berkembang dan juga meningkatkan literasi orang makin tahu ada kewirausahaan Syariah. Termasuk menciptakan komunitas ini penting," katanya.
Muslim Life Fair sendiri, kata dia, konsisten menggelar event sejak 2019. Sehingga, Muslim Lifefair terus bertumbuh membentuk ekosistem pengembangan UMKM berorientasi ekspor.
"Melalui ikhtiar ini tentu saja impian Indonesia menjadi Pusat Produsen Produk Halal Tahun 2024 semakin nyata,” imbuhnya.
Saat ini, kata dia, kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional dari sektor makanan, fashion, pariwisata dan pertanian pun patut diperhitungkan. Berdasarkan Data Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, mencapai sekitar 25 sampai 26 persen pada kuartal II 2022, tumbuh sekitar 4,37 persen atau kurang dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen.
“KNEKS akan terus mendorong upaya kreatif dan proaktif untuk percepatan menuju Indonesia sebagai Global Hub 2024,” katanya.
Menurut Direktur Lima Events, Deddy Andu, sejak 2019 digelar, Muslim Life Fair yang berkonsep Bussiness to Costumer (B to C) ini diikuti tidak kurang dari 200 peserta. Bahkan di skala Business to Business (B to B) Muslim Lifefest & Trade yang Agustus 2022 digelar di ICE BSD Tangerang mencapai 300 peserta. Sebagai pamungkas tahun ini, rupanya Bandung yang notebene dikenal kota kreatif UMKM Juara ini memikat sebanyak 230 exhibitor dari 150 brand, 59 brand diantaranya berasal dari Jawa Barat dan 85 brand dari luar Jawa Barat.
Untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi Global Halal Hub pada tahun 2024, peran dari UMKM dan Kawasan Strategis Ekonomi di Indonesia menjadi sangat signifikan. Meningkatnya gaya hidup halal di Indonesia menciptakan pasar yang baik di tingkat domestik, ditambah dengan adanya kemudahan berusaha di Kawassan Strategis Ekonomi seperti di KPBPB dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) membuat semakin mudahnya akses untuk menjangkau pasar global.
“Apalagi dengan semangat pelaku UMKM ikut pameran adalah bagian dari dakwah agar masyarakat muslim semakin menyadari dan memahami gaya hidup halal sesuai syariah, pastinya ikhtiar ini memiliki nilai tersendiri sehingga Allah selalu memberikan rahmat-Nya yang besar,” katanya.
Terkait skalasi pelaku produk bisnis halal go to export, pada kesempatan Muslim Life Fair ini, KPMI melakukan penandatanganan MoU kerja sama ekspor dengan ASEAN Mall Thailand. Ketua KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung berharap pelaku UMKM bisnis halal bisa lebih memanfaatkan peluang dan tak berhenti berinovasi, berkreasi dan memperluas jejaring.
Sebagai wadah para pelaku bisnis dalam berikhtiar bermuamallah yang sesuai syariat dan sunnah Rosulullah, KPMI bersama dengan Nudira Learning Center, Aspenku.com dan Hibbu Creative House juga memiliki program khusus Export Academy, yang merupakan sebuah ekosistem pengembangan SDM ekspor.
Selain itu, mereka juga mendapatkan kemudahan dalam pembiayaan ekspor dari mitra-mitra strategis KPMI, diantaranya Shafiq, Hijra Bank dan LBS-Urun Dana. Selain itu, peserta juga mendapatkan prioritas untuk mengikuti misi dan pameran dagang yang dilaksanakan KPMI ke berbagai negara. Yang berbeda dari Muslim Life Fair kali ini, untuk kepesertaan juga dihadirkan pelaku bisnis dari jejaring KPMI di manca negara, yaitu Malaysia, Mesir dan Tunisia.
Mengusung tema #NgariungBareng, selama tiga hari (9-11 Desember 2022), pengunjung disuguhi beragam produk muslim dengan harga spesial, mulai dari produk modest fashion, kosmetik halal, islamic education, hobbies and communities, islamic book & publisher, halal travel, produk anak, properti syariah, wedding islami, multi product, hingga kuliner halal aman & sehat (KHAS).