Rabu 30 Nov 2022 01:30 WIB

Begini Trik Turunkan Risiko Kanker Usus pada Pria

Kanker usus merupakan jenis kanker ketiga yang paling banyak dialami oleh pria

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Christiyaningsih
Kanker usus merupakan jenis kanker ketiga yang paling banyak dialami oleh pria. Ilustrasi.
Foto: PxHere
Kanker usus merupakan jenis kanker ketiga yang paling banyak dialami oleh pria. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kanker usus merupakan jenis kanker ketiga yang paling banyak dialami oleh pria. Memperbaiki pola makan bisa membantu pria memangkas risiko kanker usus secara signifikan.

Pengaturan pola makan yang dapat membantu menurunkan risiko kanker usus pada pria adalah diet yang kaya akan sayur, gandum utuh, dan lentil. Manfaat pengaturan pola makan ini dalam menurunkan risiko kanker usus diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan pada BMC Medicine.

Baca Juga

Studi ini melibatkan 79.952 pria dan 93.475 wanita di Amerika Serikat sebagai partisipan. Selama studi berlangsung, para partisipan diminta untuk memberikan informasi mengenai seberapa sering mereka mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Jumlah jenis makanan dan minuman yang ditanyakan kepada para partisipan mencapai lebih dari 180 macam.

Hasil studi menunjukkan pria yang banyak mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan memiliki risiko kanker usus 22 persen lebih rendah. Akan tetapi, hal serupa tak ditemukan pada wanita yang mengonsumsi banyak makanan berbasis tumbuhan.

"Kami berspekulasi antioksidan yang ada dalam makanan seperti buah, sayur, dan gandum utuh dapat berkontribusi dalam menurunkan risiko kanker kolorektal (usus) dengan menekan peradangan kronis yang bisa memicu kanker," jelas peneliti Jihye Kim dari Kyung Hee University, seperti dilansir Evening Standard.

Kim mengatakan ada beberapa faktor yang mungkin memberikan perbedaan hasil pada pria dan wanita. Salah satunya, pria memang memiliki risiko yang lebih besar terhadap kanker usus dibandingkan wanita.

Di sisi lain, wanita cenderung mengonsumsi lebih banyak sayur dalam keseharian dibandingkan pria. Oleh karena itu, manfaat perubahan pola makan dalam menurunkan risiko kanker usus tampak lebih terlihat pada pria. "Risiko untuk mengalami kanker kolorektal sepanjang hidup adalah satu banding 23 untuk pria dan satu banding 25 untuk wanita," ujar Kim.

Besarnya penurunan risiko kanker usus dari perbaikan pola makan pada pria juga tampak dipengaruhi oleh ras dan etnis. Sebagai contoh, penurunan risiko kanker usus setelah perbaikan pola makan pada pria keturunan Jepang Amerika adalah 20 persen, sedangkan pada pria berkulit putih adalah 24 persen.

Kepala Interpretasi Penelitian dari World Cancer Research Fund, Dr Helen Croker, mengatakan temuan terbaru ini semakin memperkuat bukti yang sudah ada sebelumnya. Beragam studi telah menemukan bahwa konsumsi sayuran, gandum utuh, dan polong bisa menurunkan risiko kanker usus.

"Kami juga merekomendasikan orang-orang untuk membatasi asupan daging merah yang mereka makan dan menghindari daging olahan sepenuhnya," lanjut Dr Croker.

Manajer Informasi Kesehatan di Cancer Research UK, Beth Vincent, mengatakan penerapan diet atau pengaturan pola makan yang seimbang bisa membantu menjaga berat badan yang sehat. Berat badan yang sehat dapat berimbas pada menurunnya risiko kanker secara umum.

Selain pengaturan pola makan, beberapa upaya lain yang juga bisa dilakukan untuk memangkas risiko kanker adalah menghindari rokok dan alkohol. Dr Croker juga merekomendasikan orang-orang untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari yang berlebih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement