Tim peneliti mengungkapkan bahwa batuk persisten yang dulu menjadi indikator utama Covid-19 kini berada di bawah urutan bersin dan hidung beringus. Padahal, kedua gejala tersebut sebelumnya diyakini tak berkaitan dengan Covid-19.
"Batuk persisten kini berada di urutan kelima bila Anda telah menerima dua dosis vaksin, jadi (batuk) tak lagi menjadi indikator utama dari Covid-19," lanjut ZOE Health Study, seperti dilansir Express, Senin (28/11/2022).
Tren gejala yang sedikit berbeda juga ditemukan pada pasien Covid-19 yang belum divaksinasi. Pada kelompok ini, lima gejala Covid-19 yang paling sering ditemukan adalah sakit kepala, nyeri tenggorokan, hidung beringus, demam, dan batuk persisten.
"Hilang indra penciuman berada di urutan kesembilan dan sesak napas jauh berada di bawah di urutan ke-30, mengindikasikan bahwa tren gejala ikut berubah seiring dengan berevolusinya varian-varian virus," ujar tim peneliti dalam studi.
Untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah tidak menyentuh area mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci bersih. Orang-orang yang mengalami gejala Covid-19 juga sebaiknya menjalani tes Covid-19.