REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dokter Spesialis Anak dari Brawijaya Raharjo, Meirdhania Andina mengingatkan, kasus gagal ginjal akut pada anak akibat penggunaan obat sirop yang mengandung cemaran senyawa etilen glikol dan dietilen glikol menjadi pelajaran bahwa anak yang mengalami demam, batuk hingga pilek belum tentu membutuhkan obat. Orang tua diminta observasi alias mengawasi kondisi anak.
"Untuk kejadian demam, batuk, pilek belum tentu memerlukan obat," ujarnya, Sabtu (19/11/2022).
Sebab, dia melanjutkan, batuk dan pilek merupakan mekanisme tubuh untuk membuang kuman. Kemudian, kalau si kecil mengalami demam berarti cukup diobservasi dan orang tua tahu berapa suhu normal pada anak hingga berapa yang harus diwaspadai. Andina menyebutkan suhu normal tubuh adalah 36,5 derajat Celcius sampai 37 derajat Celcius. Artinya saat suhu tubuh 37,8 derajat Celcius, anak bisa dikatakan mengalami demam.
"Tetapi itu (suhu tubuh diatas 37 derajat Celcius) maka tidak langsung membutuhkan obat. Karena banyak penyebabnya, apakah mengalami dehidrasi, atau mungkin gejala lainnya seperti sebelumnya mengalami diare," katanya.
Jadi, dia melanjutkan, anak cukup diberikan cairan dalam jumlah cukup. Apabila kondisinya mengkhawatirkan maka sebaiknya prang tua tidak memberikan obat sendiri melainkan berkonsultasi terlebih dahulu pada tenaga medis yang berkompeten. Andini meminta meski sudah ada tambahan daftar sirop yang dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), obat tetap harus diberikan oleh tenaga medis.
"Jangan lupa perhatikan berkemih anak, berikan batasan normal. Anak di atas 3 tahun biasanya (mengeluarkan urine) 0,5 sampai 1 cc/kilogram/jam," katanya.
Selain itu ortu juga diminta untuk perhatikan apakah warna urine anak jernih, pekat, atau kuning biasa. Artinya, ia menegaskan penting untuk mengamati berkemih anak.