Sabtu 19 Nov 2022 16:48 WIB

Menyiapkan Dana Pernikahan Lewat Saham, Tepatkah?

Saat ini banyak masyarakat melirik investasi untuk mempersiapkan dana pernikahan.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Mempersiapkan dana pernikahan lewat instrumen investasi saham. (Ilustrasi)
Foto: Republika
Mempersiapkan dana pernikahan lewat instrumen investasi saham. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemilihan mahar untuk pernikahan kini semakin beragam. Pada tahun ini, cukup banyak pasangan muda yang menggunakan saham sebagai mahar. 

 

Selain itu, ada juga calon pasangan yang mempersiapkan dana pernikahan lewat instrumen saham. Tepatkah cara ini?

 

Head of Centre for Excellence Great Eastern Life Indonesia, Peter Hermawan, mengatakan saat ini banyak masyarakat mulai melirik investasi untuk mempersiapkan dana pernikahan. Bahkan sempat viral ada pasangan yang mempersiapkan saham sebagai mahar untuk pernikahan.

 

"Perlu diingat agar persiapan pernikahan dengan investasi ini jangan sampai ikut-ikutan atau FOMO dengan tren-tren yang mungkin sedang viral saat ini," ujarnya kepada Republika.co.id usai acara Financial Fitness Classes, dengan tema “Siap Nikah dengan Modal Investasi: Reach for Great New Chapter of Life” yang diselanggarakan oleh Great Eastern Life Indonesia bersama Bank OCBC NISP, belum lama ini.

 

Menurut dia, hal ini harus kembali kepada kebutuhan dan kemampuan dari setiap pasangan. Sebab bisa jadi setiap keluarga mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.

 

Peter mengatakan, persiapan pernikahan di instrumen investasi harus dialokasikan ke instrumen yang memiliki risiko lebih rendah namun tetap memberikan return yang menarik. Salah satunya, reksadana pasar uang. 

 

"Jangan karena mengejar tren, malah diinvestasikan ke saham yang memiliki risiko lebih tinggi. Bisa-bisa pernikahan impian tidak jadi terwujud karena pergerakan saham yang tidak pasti," kata dia.

 

Menurut Peter, instrumen yang tepat untuk menyiapkan dana pernikahan adalah menabung. Selain itu, dia mengingatkan untuk mempersiapkan proteksi terhadap hasil tabungan dan proteksi terhadap proses menabungnya. Misalnya, di tengah proses menabung, ada sesuatu yang buruk terjadi seperti masuk rumah sakit. Jika kita tidak memiliki asuransi kesehatan, hal tersebut dapat menghabiskan biaya tabungan yang akan digunakan untuk menikah.

 

"Jadi, menabung harus diiringi dengan berbagai proteksi terhadap risiko-risiko yang tidak diinginkan," ujarnya.

 

Peter mengatakan, dana darurat dan asuransi merupakan hal yang sangat dasar dalam perencanaan keuangan. Sebelum berinvestasi, sangat disarankan untuk memiliki dana darurat dan asuransi terlebih dahulu agar Anda dapat memiliki fondasi kuat sebelum melangkah ke tingkat selanjutnya. Dana darurat dapat digunakan untuk mengatasi risiko-risiko yang tidak dapat ditanggung oleh asuransi.

 

"Mulailah secepat mungkin untuk memiliki perencanaan keuangan tersebut meski belum ada pasangan (calon untuk menikah),” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement