Kamis 10 Nov 2022 12:32 WIB

Data WHO: Angka Kematian Covid-19 di Dunia Turun 90 Persen

Penambahan kasus baru Covid-19 di dunia juga alami penurunan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Seorang pria menjalani tes PCR Coronavirus di jalan di Shanghai, Cina.
Foto: EPA-EFE/ALEX PLAVEVSKI
Seorang pria menjalani tes PCR Coronavirus di jalan di Shanghai, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, kematian akibat Covid-19 di dunia menurun hampir 90 persen. Tak hanya itu, penambahan kasus Covid-19 baru di dunia juga mulai mengalami penurunan.

Berdasarkan data yang dihimpun WHO, kasus kematian akibat Covid-19 dalam satu pekan pada Februari sekitar 75 ribu. Jumlah ini menurun drastis menjadi sekitar 9.400 pada pekan lalu.

Baca Juga

"Hampir 10 ribu kasus kematian dalam sepekan, 10 ribu terlalu banyak untuk penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dan diobati," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir WebMD, Kamis (10/11/2022).

Menurut laporan Associated Press, ada lebih dari 2,1 juta penambahan kasus Covid-19 baru di dunia pada pekan kemarin. Jumlah tersebut 15 persen lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Sedangkan kasus kematian akibat Covid-19 pada pekan kemarin mengalami penurunan 10 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Sejauh ini, WHO mengungkapkan, sudah ada 629 juta kasus Covid-19 di dunia. Total kasus kematian terkait Covid-19 yang berhasil didokumentasikan adalah 6,5 juta kasus.

Meski ada penurunan signifikan, Technical Lead on Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan pandemi masih berlangsung. Virus SARS-CoV-2 juga masih menyebar luas di dunia.

Beberapa negara juga mulai kembali mengalami penambahan kasus Covid-19. Di Jepang misalnya, ada lebih dari 400 ribu kasus Covid-19 baru dalam sepekan kemarin. Jumlah tersebut 42 persen lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.

Karena itu, meski ada penurunan yang signifikan, WHO meminta masyarakat tetap melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19. Upaya vaksinasi juga masih perlu ditingkatkan di beberapa negara, mengingat kemunculan varian-varian baru masih menjadi ancaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement