Ahad 06 Nov 2022 09:25 WIB

The Specialist, Ketika Kopi Pertemukan Seni dan Sains

The Specialist merupakan racikan kopi barista Starbucks, Cava Timotius.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Menyeduh kopi dengan metode manual brew (ilustrasi). Untuk menyiapkan The Specialist, barista Starbucks memakai kopi gayo.
Foto:

Mirza Luqman Effendy dari Starbucks Indonesia menjelaskan bahwa Starbucks Barista Championship (SBC) hendak menemukan orang-orang dengan keterampilan mumpuni di balik kopi yang tersaji. Kompetisi bergengsi itu sudah diadakan sejak 2015 di Indonesia, menjadi ajang bagi barista Starbucks unjuk keahlian.

Setelah hiatus selama dua tahun, SBC Indonesia kembali digelar dengan serangkaian proses seleksi ketat selama tiga bulan. Terpilih tiga finalis barista Starbucks terbaik yang membuktikan keahliannya dalam menyajikan kreasi minuman kopi.

Selain Cava, barista Starbucks lain yang maju ke babak final adalah Hadiannisa Cahyani dari Starbucks Gajah Mada Semarang dan Yohannes dari Starbucks Mall Puri Indah Jakarta. Mereka menunjukkan keterampilan dan kompetensi dalam pembuatan espresso dengan teknik pour over, latte art, dan signature beverage.

Selanjutnya, Cava yang menjuarai SBC Indonesia akan mewakili tanah air untuk berangkat ke kejuaraan serupa pada ranah yang lebih luas, yakni di Asia Pasifik. "Starbucks Indonesia ingin memajukan dan mengapresiasi profesi barista. Sangat ingin membuat para barista merasa bahwa profesi mereka adalah sesuatu yang membanggakan," tutur Mirza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement