Senin 31 Oct 2022 02:56 WIB

Spice and Rice Festival Promosikan Beras dan Rempah Nusantara

Setidaknya ada 8.000 jenis padi yang tumbuh di Nusantara.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Buruh tani memanen padi. Spice & Rice Festival akan digelar pada 11-16 November 2022 di Bali Collection, ITDC, Nusa Dua, Bali.
Foto: ANTARA/Ampelsa
Buruh tani memanen padi. Spice & Rice Festival akan digelar pada 11-16 November 2022 di Bali Collection, ITDC, Nusa Dua, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Negeri Rempah bersama Yayasan Taut Seni akan menyelenggarakan Spice & Rice Festival pada 11-16 November 2022 di Bali Collection, ITDC, Nusa Dua, Bali. Festival merupakan bagian dari side event forum pertemuan G20 yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) RI.

Selaras dengan tema side event G20, yaitu "Local Wisdom for Global Sustainability", Spice and Rice Festival akan mempromosikan kekayaan rempah dan beras Nusantara. Kegiatan bertujuan mendukung pergerakan komunitas masyarakat dan pelaku usaha kecil Indonesia untuk meningkatkan peluang kemajuan ekonomi rakyat.

Baca Juga

Ketua Yayasan Negeri Rempah, Kumoratih Kushardjanto, menyampaikan bahwa beras merupakan sumber pangan yang telah dibudidayakan manusia di Nusantara sejak zaman Neolitikum. Setidaknya ada 8.000 jenis padi yang tumbuh di Nusantara. Sementara, dari 400-500 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai rempah di dunia, setidaknya 275 jenis rempah merupakan endemik Nusantara. Rempah bukan sekadar bumbu penambah cita rasa makanan, tetapi juga merupakan bahan utama obat-obatan.

Kumoratih mengatakan, beras dan rempah menjadi komoditas penting yang menjadi mata perdagangan Nusantara dari masa ke masa. Berkah pangan tersebut senantiasa disyukuri dan dirayakan oleh masyarakat Nusantara, dalam berbagai tradisi dan wujudnya.

Rempah dan beras hampir selalu ada dalam berbagai ritus kehidupan, termasuk kelahiran, perkawinan, kematian, sebagai penolak bala, bahkan penyucian diri. Untuk menghormati dua warisan alam dan budaya Indonesia yaitu rempah dan beras, Spice and Rice Festival hadir di tengah perhelatan G20.

"Kami ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang layak dikontribusikan bagi dunia untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik, serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang inklusif, berkesetaraan dan berkeadilan bagi semua," ujar Kumoratih lewat pernyataan resminya.

Produk-produk pilihan akan dipamerkan dalam kegiatan mendatang. Tidak terbatas pada pangan, tetapi juga beragam ekspresi budaya. Misalnya, kesenian yang lahir dari tradisi daerah-daerah penghasil beras dan rempah, baik dari wilayah pesisir maupun pedalaman Indonesia.

Spice and Rice Festival juga menghadirkan tradisi makan bersama khas Indonesia dan tradisi kuliner daerah-daerah penghasil rempah dan beras. Hadir pula hidangan rempah asal India dan Timur Tengah yang menunjukkan jejak keterhubungan budaya yang terbentuk dari jalur rempah dari masa ke masa.

Pengunjung festival juga bisa menyambangi warung jamu, pasar makanan, serta kedai yang mengangkat aneka minuman fermentasi lokal dan produk kretek. Ada pula pasarempah tumpah, toko kelontong, pameran mini, serta berbagai lokakarya.

n Shelbi Asrianti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement