Kamis 27 Oct 2022 14:57 WIB

Anak Keracunan Etilen Glikol, Progres Gangguan Ginjal akan Secepat Ini

Waspada gangguan ginjal begitu frekuensi kencing anak berkurang.

Petugas menunjukkan obat sirup yang boleh dikonsumsi saat melakukan sidak obat sirup di sebuah apotek di Jalan Buah Batu, Kota Bandung, Rabu (26/10/2022). Sebanyak 269 anak mengalami gangguan ginjal akut progresif setelah keracunan etilen glikol dari obat sirop.
Foto:

Kemudian pada rentang waktu empat hingga 12 jam setelah keracunan EG, maka anak akan mulai merasakan keluhan terhadap buang air kecil yang sedikit. Napasnya pun mulai cepat hingga terjadi kejang.

"Kalau datang cepat, masih bisa kita tangani. Tapi kalau sudah berhari hari, itulah yang akhirnya racun itu sudah mengendap di ginjal dan sulit ditangani. Kalau selamat, itu ada sisanya," kata Tuty.

Gejala

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan bahwa gejala awal kasus gagal ginjal akut hampir sama dengan gejala umum penyakit lainnya seperti demam, diare, muntah, batuk, dan pilek. Namun, jika sudah terjadi penurunan drastis frekuensi dan jumlah buang air kecil anak, maka orang tua patut waspada dan segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

"Jika frekuensi urine sudah mulai berkurang, apalagi terjadi pembengkakan anggota tubuh hingga penurunan kesadaran, itu sudah terlambat. (Seharusnya), Begitu frekuensi pipis menurun itu perlu waspada," ujarnya.

Lebih lanjut, Widyastuti menjelaskan jika anak mengalami demam, maka orang tua harus mengonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait obat yang digunakan. Kemudian untuk obat bebas yang dapat dibeli bisa mengikuti anjuran.

"Ketika anak sakit berlanjut, segera datang ke dokter untuk diberikan pengobatan lebih lanjut yang sesuai, pantau gejala, pemeriksaan penunjang darah untuk melihat gangguan fungsi gejala. Lakukan kontrol berulang tiga sampai lima hari jika kondisi belum membaik," ucap dia.

Adapun tahapan gejala keracunan setelah tertelan obat yang mengandung etilen glikol (EG) sebenarnya terjadi kurang 24 jam. Dalam rentang waktu 30 menit hingga 12 jam, organ yang diserang adalah sistem saraf yang mengakibatkan lemas, muntah, kejang, dan ataksia (tidak seimbang).

Kemudian dalam waktu 12-24 jam akan menyerang jantung dan paru dengan gejala batuk, sesak, gangguan tekanan darah, dan gagal jantung. Lalu, pada rentang 24-72 jam, EG akan menyerang ginjal yang menyebabkan Buang Air Kecil (BAK) berkurang/tidak BAK sama sekali dan nyeri pinggang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement