Rabu 26 Oct 2022 14:17 WIB

Ide Kreatif Agar Anak tidak Takut Minum Obat Puyer

Dinkes DKI ungkap cara kreatif supaya anak tidak takut minum obat puyer

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tenaga farmasi menuangkan racikan obat ke kertas pembungkus di RS Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (21/10/2022). Dinkes DKI ungkap cara kreatif supaya anak tidak takut minum obat puyer. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Tenaga farmasi menuangkan racikan obat ke kertas pembungkus di RS Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (21/10/2022). Dinkes DKI ungkap cara kreatif supaya anak tidak takut minum obat puyer. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengimbau para orang tua untuk kreatif saat memberikan obat puyer guna menghindari sementara penggunaan obat sirup.

"Supaya anak tidak takut obat puyer, diakali dengan menaruh di tempat yang menarik seperti mangkok kecil yang warna-warni dan diberi madu, maka anak serasa tidak seperti minum obat," katanya saat Podcast Rabu Belajar Pemprov DKI Jakarta yang disiarkan secara daring, Rabu (26/10/2022).

Baca Juga

Widyastuti menuturkan saat ini sebagian obat sirup perlu dihindari sementara penggunaannya karena diperlukan penelitian lebih lanjut terkait keberadaan cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) yang diduga kuat sebagai pencetus gagal ginjal akut pada anak. Di sisi lain, musim pancaroba membuat anak terutama anak balita usia 0-5 tahun lebih rentan terkena paparan zat asin di udara yang kemudian menimbulkan reaksi dari suatu infeksi dengan munculnya demam.

Orang tua diminta untuk tidak panik dan terburu-buru memberikan obat jika anak balita mengalami demam. Widyastuti menyarankan agar orang tua memberikan minum air putih yang cukup kepada anak dan disertai dengan memberikan kompres air hangat secara rutin.

Lebih lanjut ia menyampaikan saat ini Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan edaran terkait obat sirup yang dinyatakan aman dari cemaran EG dan DEG. Namun, orang tua diimbau untuk tidak sembarangan memberikan obat kepada anak dan berkonsultasi lebih dahulu ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Jika warga ragu, datangi faskes terdekat untuk memastikan bawa obat yang diberikan benar. Jika masih ragu jangan beri obat sembarangan tapi sesuai dengan resep dokter," tuturnya.

Ia juga meminta para orang tua untuk menerapkan pola hidup sehat pada anak dan senantiasa menjaga protokol kesehatan agar anak selalu dalam kondisi sehat. Termasuk selalu membekali diri dengan informasi terbaru khususnya terkait gagal ginjal akut melalui saluran resmi dari Kemenkes, Dinas Kesehatan, dan Pemprov DKI Jakarta atau melalui Posko KLB DKI Jakarta dengan menghubungi nomor 081388376955 atau Call Center 112.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement