REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan terkait pemberian vaksin COVID-19, pemerintah fokus menggunakan vaksin produksi dalam negeri. Ditargetkan, vaksin dalam negeri sudah mengantongi izin penggunaan untuk booster di bulan Oktober.
Saat ini sudah ada 2 jenis vaksin yang diproduksi dalam negeri antara lain vaksin IndoVac dari PT Biofarma berbasis virus yang dilemahkan dan vaksin AWCorna dari PT Etana Biotechnologies Indonesia berbasis mRNA. Kedua vaksin tersebut sudah mengantongi izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM RI untuk penggunaan dosis pertama dan kedua. Sementara untuk EUA penggunaan booster saat ini masih menunggu hasil uji klinis.
"Sebenarnya produksi di dalam negeri itu dari ujung ke ujung adalah IndoVac dan InaVac , ada juga yang dari Biotis tapi ini juga masih nunggu izin dari BPOM. Nah ini kita harapkan yang tadinya Oktober (EUA untuk booster), Mudah-mudahan November sudah keluar (EUA untuk booster)," ujar Budi saat ditemui di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Budi melanjutkan, adanya kemunduran hasil uji klinis dua vaksin tersebut juga menyebabkan kelangkaan stok vaksin COVID-19 di beberapa daerah. Pasalnya, Kemenkes RI sudah terlebih dahulu menyetop penerimaan vaksin impor.
"Itu sebabnya kita datangkan dulu yang Pfizer, ada kemarin kita hitung perkiraannya untuk Oktober. Hibah dari COVAX Pfizer 5 juta dosis sudah datang dua hari yang lalu," terang Budi.
Saat ini, lanjut Budi, vaksin Pfizer tersebut sudah mulai siap didistribusikan.Menurut Budi, stok vaksin yang ada saat ini akan dialokasikan menuju sejumlah daerah yang membutuhkan.
"Ini sudah datang, kita siap-siap bagi-bagi, tapi balik lagi teman-teman ini hanya untuk sementara, begitu vaksinnya sudah siap, kita pakai yang dalam negeri," tegas dia.
Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, cakupan vaksin Covid-19 dosis pertama per 24 Oktober 2022 pada anak-anak sebanyak 74,3 persen, remaja 139 persen, dewasa 139 persen, dan warga lansia 81,2 persen. Sementara dosis kedua pada anak-anak sebanyak 63,2 persen, remaja 114,4 persen, dewasa 118,1 persen, dan warga lansia 74,4 persen.
Stok vaksin Covid-19 di DKI Jakarta disebut sudah menipis, bahkan hampir habis. Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan, stok vaksin Covid-19 yang tersisa sekitar 100 dosis sejak 24 Oktober 2022 untuk jenis Sinovac dan Pfizer.