Seiring dengan bermunculannya varian-varian baru SARS-Cov-2, tren gejala Covid-19 juga ikut berubah. Saat varian delta meluas misalnya, gejala kehilangan indra penciuman dan pengecap cukup mendominasi di antara pasien Covid-19.
Gejala-gejala tersebut juga masih ditemukan saat ini, ketika omicron menjadi varian yang mendominasi. Akan tetapi, frekuensi kemunculan gejala seperti kehilangan indra penciuman, sesak napas, dan demam tak setinggi sebelumnya.
Kini, gejala kehilangan indra penciuman atau anosmia dan demam berada di urutan keenam dan kedelapan. Sedangkan gejala sesak napas berada di urutan ke-29.
Batuk persisten pun saat ini berada di urutan kelima dalam daftar gejala Covid-19 tersering. Hal ini membuat batuk persisten tak lagi menjadi indikator utama dari Covid-19.