REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ni Kadek Erin Elsayani (27 tahun) merasa bersyukur anaknya, Ida Bagus Made Satya Prawira, sembuh dari gagal ginjal akut. Putranya yang berusia tiga tahun itu mengalami demam sebagai gejala awal.
"Awalnya demam dan panasnya naik-turun. Setelah itu tidak mau kencing, dari Jumat (9/9/2022) itu kencingnya hanya tiga tetes, lalu Sabtu dan Ahad dia tidak kencing, dan besoknya langsung saya bawa ke rumah sakit," katanya kepada awak media massa di Kota Denpasar, Provinsi Bali, Senin (24/10/2022).
Erin baru mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh anaknya setelah mendapat penjelasan dari petugas kesehatan di Rumah Sakit Puri Bunda dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr IGN G Ngoerah, yang sebelumnya disebut RSUP Sanglah. "Sampai di RS Puri Bunda baru tahu, cuma susternya tidak menjelaskan detail. Setelah di RSUP Sanglah baru dikasih tahu bahwa AKI (acute kidney injury) itu sudah 13 kasus, ini yang ke-14," ujar ibu dua anak itu.
Erin menuturkan, anak lelakinya terlihat lemas sampai tidak sanggup duduk setelah tidak bisa kencing. Putranya juga menolak makan dan minum sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit Puri Bunda pada 12 September 2022.
Setelah hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan Made Satya mengalami gangguan fungsi ginjal, dia langsung dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah. Erin mengatakan, anaknya menjalani rawat inap serta tujuh kali proses cuci darah selama tiga pekan dirawat di rumah sakit tersebut, dari 13 September sampai 4 Oktober 2022.
"Sempat dua hari di ICU karena sesak, saturasi oksigennya menurun. Di ICU langsung cuci darah, akhirnya membaik dan kembali ke ruang intermediate. Pasien lain lebih dari 10 kali cuci darah," kata Erin.
Menurut Erin, selama menjalani perawatan di rumah sakit anaknya juga harus rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. "Kalau untuk obat panasnya diminum tiga kali sehari, kalau untuk obat mualnya juga sebelum makan tiga kali sehari," katanya.