Jumat 21 Oct 2022 23:14 WIB

Dari 241 Anak yang Alami Gagal Ginjal Akut, Separuhnya Meninggal Dunia

Berdasarkan domisili, pasien gagal ginjal akut paling banyak ada di Jakarta.

Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal?akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers di Kantor Kementrian Kesehatan, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan berdasarkan data per 21 Oktober 2022, jumlah kasus gangguan ginjal?akut progresif atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada anak sebanyak 241 kasus di 22 provinsi dengan 133 kematian atau 55 persen dari jumlah kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan laju kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (acute kidney injury/AKI) di Indonesia hingga saat ini berjumlah 241 pasien. Dari jumlah tersebut, sebanyak 133 anak meninggal dunia.

"Pada situasi normal, kasus gagal ginjal memang tidak pernah tinggi, sebulan biasanya satu hingga lima kasus, tapi kami lihat di Agustus naik 36 kasus," kata Budi dalam konferensi pers terkait AKI yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Berdasarkan laporan Kemenkes per 21 Oktober 2022, domisili pasien terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta, yakni 57 pasien. Sebanyak 28 di antaranya meninggal dunia, 22 dalam proses pengobatan, tujuh sembuh dan satu pasien tidak terkait AKI.

Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat kedua terbanyak kasus AKI mencapai 33 pasien. Sebanyak 17 di antaranya meninggal, 13 dalam pengobatan, dan tiga lainnya sembuh.

Selanjutnya Aceh sebanyak 31 pasien, sebanyak 21 di antaranya meninggal, enam dalam proses pengobatan, dan empat lainnya sembuh. Provinsi Jawa Timur melaporkan total 30 pasien, 14 di antaranya meninggal, tujuh dalam proses pengobatan, dan sembilan lainnya sembuh.

Provinsi Sumatra Barat melaporkan total 22 pasien, 13 di antaranya meninggal, lima dalam pengobatan, dan empat sembuh. Provinsi Bali melaporkan 16 pasien, 10 di antaranya meninggal, dua dalam pengobatan, dan empat pasien sembuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement