Selasa 18 Oct 2022 20:02 WIB

IDAI Sarankan Jangan Pakai Sirup Parasetamol Dulu, Harus Bagaimana Kalau Anak Demam?

Antisipasi gangguan ginjal akut, IDAI sarankan setop dulu konsumsi sirup parasetamol.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Reiny Dwinanda
Anak sakit demam (ilustrasi). Saat anak demam, kompres dengan air hangat, bukan air dingin. Hindari memberikan sirup parasetamol terlebih dahulu di tengah bermunculannya kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak.
Foto:

Menurut dr Piprim, saat ini sudah terlalu banyak produk obat antibiotik beredar di pasaran, termasuk yang mengandung parasetamol. Bahkan, produk tersebut kerap menjadi jalan instan bagi orang tua dalam menurunkan demam anak.

"Yang dihadapi sekarang adalah obat sirup parasetamol atau obat pilek batuk lainnya yang ada campuran dietilen glikol dan etilen glikol," ujarnya.

photo
Kasus gangguan ginjal akut misterius. - (Republika)

IDAI telah menghimpun total 192 kasus gagal ginjal akut dari total 20 provinsi di Indonesia sejak Januari hingga saat ini. Komposisi pasien sebagian besar balita.

DKI Jakarta menempati jumlah laporan terbanyak mencapai 50 kasus. Lalu, di Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing 24 kasus dan Sumatra Barat 21 kasus.

Kompres demam

Dokter spesialis anak Devi Kristiani mengatakan, kompres adalah alternatif untuk menurunkan demam selain obat. Namun, menurut dr Devi, saat melakukan kompres lebih baik menggunakan air hangat.

"Kalau demam, yang betul adalah kompres air hangat karena pori-pori di permukaan kulit akan membuka dan pembuluh darah akan melebar mengeluarkan panasnya," ujar dr Devi dalam diskusi media secara daring "Lifebouy X Halodoc" di Jakarta, Kamis (1/9/2022).

Dr Devi menjelaskan, mengompres menggunakan air dingin hanya akan menutup pori. Itu malah membuat pembuluh darah menyempit.

"Air dingin bikin pembuluh darah menyempit dan pori-pori nutup, ini yang akan menambah suhu tubuh makin panas di dalam," katanya.

Dr Devi juga mengatakan, pengobatan mandiri atau swamedikasi di rumah boleh dilakukan asal tidak salah dalam memilih obat. Apalagi jika obat-obatan tersebut membutuhkan resep dokter.

"Yang penting pemilihan obatnya, apalagi memberi antibiotik tanpa resep. Bila kondisi tidak membaik dalam dua hari, harus cari tahu ke tenaga medis," ujar dr Devi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement