Rabu 28 Sep 2022 14:51 WIB

Lima Hal Penting yang Harus Diketahui Soal Kolesterol

Berapa tingkat kolesterol darah yang sehat?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Lima hal penting yang perlu diketahui soal kolesterol. (ilustrasi)
Foto: Foto : MgRol112
Lima hal penting yang perlu diketahui soal kolesterol. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kolesterol merupakan zat lilin yang ditemukan dalam tubuh. Kita semua membutuhkan kolesterol untuk membantu membangun sel-sel sehat dan membuat hormon.

Kolesterol didapatkan dari dua sumber yakni hati dan makanan yang dikonsumsi. Namun hati-hati, terlalu banyak kolesterol bisa berbahaya dan menyebabkan penyakit jantung.

Baca Juga

Kolesterol tinggi sering tidak menunjukkan gejala. Satu-satunya cara untuk mendeteksinya adalah dengan tes darah. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS), hampir 94 juta orang dewasa di negara tersebut yang berusia 20 tahun atau lebih memiliki kadar kolesterol total lebih tinggi dari 200 mg/dL.

Dilansir Eat This Not That, Rabu (28/9/2022), ahli kardiologi intervensional di Staten Island University Hospital, dr Eric Stahl, mengatakan setidaknya ada lima hal yang perlu Anda ketahui tentang kolesterol. Berikut uraiannya:

1. Apa itu kolesterol?

Dr Stahl menjelaskan, kolesterol ditemukan dalam aliran darah dan dibutuhkan untuk proses metabolisme dan kesehatan yang baik. Namun, kelebihan kolesterol yang dihasilkan atau diserap dari makanan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung atau strok. Ada dua jenis kolesterol yakni low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang mengikat lemak di dinding arteri. Lalu ada high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik yang menghilangkan kolesterol jahat dari aliran darah.

2. Berapa tingkat kolesterol darah yang sehat?

Dr Stahl mengatakan, hal itu tergantung pada faktor risiko dan riwayat kesehatan. Setiap individu memiliki batas kolesterol yang berbeda. Secara umum, kolesterol total harus kurang dari 200 mg/dL. LDL harus kurang dari 130 mg/dL atau kurang dari 70 mg/dL pada mereka yang pernah mengalami serangan jantung atau strok. Sementara HDL harus di atas 60 mg/dL.

3. Bahaya kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi atau LDL menyebabkan aterosklerosis yang merupakan proses di mana plak lemak menumpuk di dinding arteri. "Saat aterosklerosis berkembang, arteri menyempit dan mengeras dan membatasi aliran darah ke area tertentu di tubuh. Proses ini dapat menyebabkan serangan jantung, strok, atau penyakit arteri perifer,” kata dr Stahl.

4. Cara mengontrol kolesterol

Dr Stahl mengatakan, setiap orang dengan kolesterol tinggi harus menurunkan kadar mereka melalui perbaikan pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, dan menurunkan berat badan. Diet mediterania adalah salah satu metode diet yang bisa diikuti. The American Heart Association merekomendasikan setidaknya 150 menit per pekan latihan aerobik intensitas sedang atau setidaknya 75 menit per pekan latihan aerobik intensitas kuat.

“Bila langkah-langkah ini tidak mencukupi, obat penurun kolesterol, seperti statin, harus dimulai,” kata dia.

5. Penyebab kolesterol tinggi

Dr Stahl mengatakan, orang memiliki kolesterol tinggi karena sejumlah alasan. Beberapa orang mewarisi gen dari keluarga mereka yang meningkatkan risiko hiperkolesterolemia.

Hiperkolesterolemia familial (FH) adalah kelainan genetik pemecahan LDL dan ditandai dengan kadar LDL yang sangat tinggi. Peningkatan Lipoprotein(a) (Lp(a)) adalah kelainan bawaan lain yang menyebabkan percepatan aterosklerosis dan penyakit arteri koroner.

Mereka yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami serangan jantung atau strok, terutama pada usia muda, harus menjalani skrining untuk mengukur kadar LDL dan Lp(a). Bagi yang lain, perilaku gaya hidup berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol.

Pola makan yang buruk, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, obesitas, dan merokok semuanya memengaruhi kolesterol. Makanan yang harus dihindari termasuk daging merah, keju, mentega, makanan yang digoreng, dan makanan apa pun yang tinggi lemak jenuh.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement