REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Aktor Christian Bale mengatakan memainkan karakter penjahat seperti Gorr the God Butcher di film Thor: Love and Thunder lebih mudah dibandingkan memerankan pahlawan seperti Batman. Menurutnya, memerankan penjahat juga terasa lebih menyenangkan.
"Semua orang terpesona dengan tokoh penjahat, bukan? Begitu penjahat beraksi di layar, tidak ada yang melihat orang baik lagi. Semua mata tertuju pada penjahat, jadi ini adalah pertunjukan akting yang jauh lebih mudah," kata Bale seperti dilansir Screen Rant, Selasa (27/9/2022).
Bale telah memainkan berbagai karakter selama kariernya yang panjang di film. Itu termasuk terjun ke dunia film buku komik pada beberapa kesempatan penting.
Bale tentu saja akan selalu terkenal di kalangan penggemar superhero karena memerankan Bruce Wayne dalam trilogi Dark Knight yang sangat sukses karya Christopher Nolan. Tapi tahun ini, Bale merasakan apa yang ada di sisi lain genre superhero dalam dua cara penting.
Pertama, bintang yang dikenal sebagai Batman DC membuat lompatan ke MCU, bergabung dengan film Thor: Love and Thunder sebagai Gorr the God Butcher. Kedua, alih-alih berperan sebagai pahlawan kali ini, Bale malah berperan sebagai penjahat yang menakutkan dan kuat di film Thor 4.
Saat Bale diumumkan bergabung dengan MCU sebagai Gorr the God Butcher, itu lantas membuat para penggemar heboh. Tetapi kegembiraan berubah menjadi kekesalan bagi sebagian orang karena detail penggambaran Gorr di Thor: Love and Thunder sepenuhnya terungkap. Ditampilkan sebagai makhluk yang sangat asing di halaman-halaman buku komik, Gorr berubah secara radikal untuk film Thor, menjadi jauh lebih dikenal sebagai manusia dan dalam banyak hal tidak terlalu aneh.
Penggemar Gorr di Marvel Comics memang vokal dalam mengungkapkan ketidaksenangan mereka dengan perubahan yang dilakukan pada karakter tersebut dalam debutnya di MCU. Tapi kepala Marvel Studios Kevin Feige memiliki alasan di balik perubahan Gorr.
Menurut Feige, untuk membuat penggambaran Gorr di komik akurat dalam Love and Thunder tentu membutuhkan penggunaan motion-capture dan CGI yang ekstensif. Dan mengambil pendekatan itu akan memiliki efek negatif dari berkurangnya kemampuan Bale untuk memberikan performa yang utuh.
"Memilih untuk mengubah desain Gorr the God Butcher pada dasarnya adalah pilihan kinerja daripada akurasi. Pada akhirnya, itu adalah pilihan yang tepat," kata Feige.
Gorr seperti yang digambarkan dalam Thor: Love and Thunder adalah pria yang dilanda kesedihan yang diberi kesempatan untuk membalas dendam. Membiarkan Bale menggambarkan berbagai emosi ini, membantu menyeimbangkan momen-momen gila dan lucu karakter Gorr.
Bale jelas menikmati perannya sebagai orang jahat, dan untungnya Thor 4 memberinya kesempatan untuk benar-benar menggunakan kemampuan aktingnya dalam menghidupkan Gorr, alih-alih bersandar pada CGI.