Jolie, yang mewakili Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), mengunjungi Provinsi Sindh selatan, salah satu daerah yang paling parah terkena bencana. Di sana, dia bertemu dengan pengungsi korban banjir yang tinggal di kamp-kamp.
Sementara itu, para ilmuwan telah menghubungkan hujan monsun yang memecahkan rekor dengan perubahan iklim. PBB telah memperingatkan bencana susulan pascabanjir, seperti demam berdarah, malaria, kolera dan diare, serta kekurangan gizi.
"Saya telah berbicara dengan orang-orang dan berpikir bahwa jika bantuan yang cukup tidak datang, mereka tidak akan berada di sini dalam beberapa minggu ke depan, mereka tidak akan selamat," kata Jolie.