Selasa 20 Sep 2022 04:49 WIB

Pasien Covid-19 yang Alami Cedera Miokard Akut Berisiko Punya Gejala Berat Hingga Kematian

Salah satu masalah yang ditemukan di jantung pasien Covid-19: cedera miokard akut.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Pasien Covid-19 yang mengalami cedera miokard akut berisiko punya gejala berat hingga kematian. (ilustrasi)(ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Pasien Covid-19 yang mengalami cedera miokard akut berisiko punya gejala berat hingga kematian. (ilustrasi)(ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi SARS-CoV-2 dapat memengaruhi berbagai sistem organ pasien Covid-19, khususnya paru-paru dan jantung. Salah satu masalah yang kerap ditemukan pada jantung pasien Covid-19 adalah acute myocardial injury atau cedera miokard akut. Apa itu?

Cedera miokard akut merupakan kondisi yang terjadi ketika nilai high-sensitivity troponin T (hs-TnT) pasien lebih tinggi dibandingkan batas normal atas. Menurut studi dalam PubMed, kasus cedera miokard akut ditemukan pada 15,8 persen pasien Covid-19.

Baca Juga

Analisis klinis berbeda yang melibatkan 26 studi dan lebih dari 11 ribu pasien Covid-19 menunjukkan prevalensi yang lebih besar. Berdasarkan studi ini, prevalensi cedera miokard akut pada pasien Covid-19 adalah 29 persen.

Pada pasien Covid-19, cedera miokard akut bisa meningkatkan risiko gejala berat dan kematian yang lebih tinggi. Manifestasi klinis dari cedera miokard akut pada pasien Covid-19 sangat beragam. Beberapa manifestasi yang utama adalah miokarditis, stres kardiomiopati, sindrom koroner akut, dan emboli paru.

"Mekanisme pasti mengenai bagaimana cedera miokard (akut) terjadi pada pasien-pasien ini belum benar-benar diketahui," ujar tim peneliti, seperti dilansir NCBI, baru-baru ini.

Seperti dilansir Science Direct, ada beberapa mekanisme yang mungkin memicu terjadinya cedera miokard akut pada pasien Covid-19. Sebagian di antaranya adalah hiperinflamasi dan badai sitokin, cedera endotel di jantung, hiperkoagulabilitas, hingga inflamasi dan/atau stres yang menyebabkan pecahnya plak koroner sehingga memicu serangan jantung.

Sebuah studi yang menganalisis 68 kasus mematikan Covid-19 menemukan bahwa, cedera miokard, baik dengan atau tanpa masalah gagal napas, merupakan penyebab kematian pada 40 persen kasus. Berkaitan dengan hal ini, pasien Covid-19 dengan cedera miokard akut dinilai perlu diprioritaskan untuk mendapatkan pengobatan dan pemantauan yang berkelanjutan dengan telemetry.

Penyintas Covid-19 yang pernah mengalami cedera miokard akut dan berhasil sembuh juga perlu dipantau dengan saksama. Pemantauan ini bertujuan untuk membantu menjaga kepatuhan pasien dalam mengikuti terapi-terapi medis yang diperlukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement