REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada begitu banyak informasi yang saling bertentangan di luar sana tentang nutrisi dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan kita, terutama jika menyangkut kondisi seperti kanker. Sulit untuk membedakan makanan mana yang harus diwaspadai dan mana yang mungkin harus dimakan lebih banyak.
Ketika berbicara tentang makanan dan penyakit kompleks seperti kanker, tidak ada bukti pasti bahwa makanan apapun secara langsung menyebabkan atau mencegah kanker. Konon, ada beberapa makanan yang dikaitkan dengan risiko kanker tertentu yang lebih tinggi, sementara yang lain dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah.
Dilansir dari Livestrong, Jumat (6/9/2022), berikut empat makanan yang terkait dengan kanker dan bagaimana pengaruhnya pada tubuh.
1. Daging olahan
Anda mungkin sudah tahu bahwa makanan olahan bukanlah yang paling bergizi, terutama dalam hal daging. Ahli diet dan dokter telah lama memperdebatkan jenis daging mana yang harus dikonsumsi dan dihindari sepenuhnya.
Para peneliti tidak menemukan hubungan antara daging merah yang tidak diproses dan kematian secara keseluruhan (termasuk kematian terkait kanker), tetapi mereka menemukan hubungan antara kematian secara keseluruhan dan daging olahan dalam ulasan Januari 2019 di European Journal of Epidemiology.
Studi sebelumnya telah mengaitkan daging olahan dan kanker, dan studi ini menunjukkan bahwa nitrit mungkin yang harus disalahkan. Senyawa ini, yang ditambahkan selama pemrosesan, dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal dalam ulasan November 2019 di Nutrients.
Daging olahan dan daging merah juga sering dimasak dengan panas tinggi, seperti dengan memanggang, yang dapat menghasilkan senyawa penyebab kanker, menurut National Cancer Institute (NCI), jadi mungkin ide yang baik untuk membatasi jumlah daging olahan di diet Anda.
Beberapa makanan dari daging olahan termasuk hot god, daging babi asap, daging kaleng dan lainnya. Sementara contoh daging merah yang belum diproses antara lain daging sapi segar, daging panggang, tenderloin daging sapi tanpa lemak.
2. Gula tambahan
Beberapa penelitian yang menghubungkan jumlah gula tambahan yang tinggi dengan kanker. Misalnya, minum minuman manis dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih tinggi secara keseluruhan dalam studi Juli 2019 di BMJ.
Kelebihan gula tambahan terkait dengan penambahan berat badan dan bukan sembarang penambahan berat badan, secara khusus ini terkait dengan adipositas sentral atau lemak perut. Menurut MD Anderson Center, gula tambahan dapat menyebabkan kelebihan berat badan di sekitar bagian tengah tubuh, dan lingkar pinggang yang lebih besar menempatkan seseorang pada risiko kanker yang lebih tinggi.
American Heart Association saat ini merekomendasikan tidak lebih dari 6 sendok teh gula tambahan per hari untuk perempuan dan tidak lebih dari 9 sendok teh per hari laki-laki. Anda mungkin tidak perlu mengurangi gula alami yang ditemukan dalam buah atau susu.
Gula tambahan adalah gula yang dimasukkan ke dalam makanan Anda selama pemrosesan. Beberapa makanan populer dengan gula tambahan misalnya bumbu, kue, permen, soda, jus dan lainnya.