REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin terbiasa minum obat dalam posisi duduk atau berdiri. Namun, ada pula orang-orang yang hanya bisa minum obat dalam posisi berbaring. Perbedaan posisi tubuh saat minum obat ini ternyata memengaruhi seberapa cepat obat tersebut bekerja.
"Anda berdiri tegak, Anda berbaring, bagaimana Anda berbaring, semua itu memiliki dampak yang besar terhadap bagaimana obat dilarutkan di dalam lambung," jelas ketua tim peneliti Dr Rajat Mittal dari Johns Hopkins University, seperti dilansir NBC Chicago, Selasa (13/9/2022).
Untuk mengetahui hal ini, Dr Mittal dan tim penelitinya menggunakan sebuah model komputer berteknologi tinggi yang dapat meniru biomekanik lambung. Mereka mengembangkan model komputer berteknologi tinggi ini selama tiga tahun agar bisa mengetahui dampak dari postur dan posisi tubuh terhadap pencernaan makanan dan obat.
"Apa yang kami temukan, cukup mengejutkan kami," kata Dr Mittal.
Dari hasil penelitian mereka, Dr Mittal mengatakan posisi tubuh yang membuat obat terserap paling cepat adalah berbaring menyamping ke arah kanan. Dr Mittal mengatakan posisi tubuh seperti itu membuat obat yang diminum bisa langsung masuk ke bagian terdalam lambung. Hal ini yang kemudian membuat obat dapat larut dan bekerja lebih cepat.
Arah kanan bisa sangat berpengaruh karena berkaitan dengan bentuk lambung. Seperti diketahui, lambung memiliki bentuk yang sangat asimetris, menyerupai kacang merah, dan condong melengkung ke arah kanan tubuh.
"Bentuk asimetris tersebut, dikombinasikan dengan gravitasi, memiliki dampak besar pada bagaimana tubuh bergerak," ujar Dr Mittal.
Berdasarkan data dari simulasi komputer, lambung bisa melarutkan obat dalam waktu 10 menit bila obat diminum dalam posisi berbaring menyamping ke arah kanan. Bila diminum dalam posisi berdiri tegak atau berbaring telentang, lambung membutuhkan waktu rata-rata sekitar 25 menit untuk melarutkan obat.