REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayi yang baru lahir tentu membutuhkan air susu ibu (ASI) dari sang ibunda. Namun, seringkali pemberian ASI membuat jaringan payudara ibu mengalami peradangan (mastitis).
Dokter spesialis Bedah Onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Diani Kartini menjelaskan, mastitis adalah peradangan yang terjadi pada payudara. "Mastitis terbagi menjadi dua yaitu mastitis puerperal dan non-puerperal," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (7/9/2022).
Ia menjelaskan, mastitis puerperal adalah mastitis pada ibu menyusui. Meski begitu tidak menurut dr Diani mengatakan tidak semua ibu menyusui mengalaminya.
Penyebab mastitis pada ibu menyusui, kata dia, antara lain terjadi pada kondisi di mana air susu tidak dikeluarkan. Hal tersebut bisa terjadi karena frekuensi atau lama menyusui yang kurang, adanya sumbatan di saluran air susu (ductus laktiferus), produksi ASI berlebih yang tidak diimbangi dengan hisapan bayi yang cukup kuat.
Kemudian, mungkin juga ibu sedang sakit saat menyusui sehingga proses menyusui jadi tidak optimal. Selain itu, dia melanjutkan, bisa disebabkan karena infeksi bakteri.
"Bakteri bisa berasal dari mulut bayi dan juga permukaan kulit payudara yang tidak bersih," katanya.
Ia menyebutkan beberapa ciri-ciri atau tanda mastitis payudara ibu menyusui di antaranya bengkak pada payudara, demam, badan meriang, nyeri pada payudara, kulit payudara kemerahan dan terasa lebih hangat dibandingkan kulit sekitar, dan teraba benjolan pada payudara. Akibat mastitis, ia menyebutkan secara umum payudara akan terasa lebih nyeri sehingga ibu mungkin akan merasa lebih enggan untuk menyusui.
Sehingga, payudara akan semakin bengkak dan malah terasa semakin nyeri. Ia mengingatkan, jika dibiarkan dan tidak diterapi dengan baik, mastitis akan berkembang menjadi abses. Abses payudara adalah kondisi infeksi berat pada payudara, di mana di dalam jaringan payudara sudah terbentuk rongga yang terisi nanah.
"Jika sudah terjadi abses maka biasanya tindakan yang diperlukan adalah operasi untuk mengeluarkan nanah dan pembersihan jaringan payudara," ujarnya.