REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) mengatakan seseorang dengan gangguan kekebalan parah di Texas menjadi pasien cacar monyet pertama yang meninggal di negara itu. Pejabat dari Departemen Layanan Kesehatan Negara Bagian (DSHS) Texas tidak mengungkapkan usia atau jenis kelamin pasien yang tinggal di Harris County itu.
Menurut pejabat, pasien memiliki berbagai penyakit parah dan positif cacar monyet. Harris County Public Health menjelaskan bahwa penyebab kematian pasien masih belum diketahui saat ini. Melalui autopsi, kasusnya sedang diselidiki untuk menentukan bagaimana cacar monyet mungkin berperan.
"Cacar monyet adalah penyakit serius, terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Kami terus mendesak orang mencari pengobatan jika mereka terkena cacar monyet atau memiliki gejala konsisten dengan penyakit ini,” kata komisaris DSHS, John Hellerstedt dalam sebuah pernyataan dilansir Insider, Rabu (31/8/2022).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, dari lebih dari 48 ribu kasus cacar monyet yang dihitung di seluruh dunia, total 15 pasien meninggal karena infeksi sejak 1 Januari 2022. Meskipun lukanya bisa sangat menyakitkan, cacar monyet tidak mengancam jiwa dalam banyak kasus.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan antivirus untuk pasien berisiko tinggi. Warga negara yang memiliki sistem kekebalan lemah dapat menggunakan obat antivirus untuk mencegah infeksi parah cacar monyet atas rekomendasi dokter.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyetujui TPOXX (tecovirimat), obat antivirus untuk pengobatan penyakit cacar pada 2018, berdasarkan penelitian pada hewan. Sejak cacar diberantas pada 1980, para ilmuwan memutuskan tidak etis untuk menginfeksi orang dengan penyakit untuk uji kemanjuran obat.
Sebaliknya, mereka menginfeksi primata non-manusia dengan cacar monyet (dan kelinci dengan cacar kelinci, virus orthopox lain) dan menemukan bahwa hewan yang menerima TPOXX lebih mungkin bertahan hidup dibandingkan mereka yang mendapat plasebo.