REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat berkonsultasi dengan tenaga medis, dalam hal ini dokter, sering kali pasien tidak benar-benar berani berkata jujur. Entah itu ada alasan malu, takut, atau lainnya. Hal tersebut sebenarnya justru menghambat proses penanganan.
Alasannya, karena dokter kemungkinan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan memperlakukan pasien dengan baik. "Orang mungkin merasa ragu untuk berbagi gejala dan tanda, tetapi penyedia layanan kesehatan terbiasa dengan percakapan ini dan menanyakannya untuk suatu tujuan," kata profesor kesehatan masyarakat di New Mexico State University, Jagdish Khubchandani.
Berikut lima hal yang tidak boleh disembunyikan dari dokter untuk memastikan penanganan kesehatan yang tepat kepada pasien seperti dikutip dari laman Eat This Not That, Rabu (31/8/2022):
1. Masalah kandung kemih atau usus
Dr Khubchandani mengatakan, kesulitan buang air besar atau kecil, nyeri di perut, sembelit dan keasaman, bisa sangat tidak nyaman dan dapat mengindikasikan penyakit serius yang mendasarinya. Hal itu misalnya, infeksi ginjal, tumor usus, dan sebagainya.
2. Kesehatan seksual dan reproduksi
Dr Khubchandani menjelaskan, kesejahteraan seksual dan reproduksi yang optimal adalah kunci untuk kesehatan secara keseluruhan, kualitas hidup, dan fungsi sosial. Disfungsi ereksi, infeksi menular seksual, nyeri selama atau setelah berhubungan seks, periode tidak teratur atau nyeri dan siklus menstruasi adalah beberapa contoh umum. Penting untuk membagikan riwayat kesehatan seksual untuk dapat membantu menemukan petunjuk disfungsi organ lain hingga masalah psikologis.
3 Kualitas dan kuantitas diet
Dia mengingatkan, makanan adalah obat dan banyak masalah kesehatan disebabkan oleh pola makan tidak sehat, jadwal tidak teratur, mencoba diet ekstrem, hingga kebanyakan junk food. Mengungkapkan pola diet tidak hanya dapat membantu dokter menemukan penyebab penyakit, tetapi juga membantu merencanakan pengobatan atau terapi dan memastikan diri mendapatkan bantuan dalam rencana diet yang seimbang.
4. Obat-obatan
Dr Khubchandani menjelaskan, prevalensi penggunaan obat bebas semakin meningkat. Beritahu dokter jika telah mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat bebas. Hal ini menjadi informasi penting untuk memantau kemajuan pasien atau mengapa masalah kesehatan tidak kunjung sembuh serta mencari strategi alternatif.
5. Suplemen dan gaya hidup
Sama seperti obat bebas, penggunaan suplemen diet juga semakin populer. Namun, sebagian besar suplemen tidak diatur atau efektif, bahkan banyak yang dapat menyebabkan efek samping serius. Konsumsi suplemen merupakan informasi penting untuk mengetahui penyebab masalah kesehatan.
Demikian pula dengan gaya hidup, pasien harus menceritakannya. Utamanya apabila mengonsumsi merokok, alkohol, atau narkoba. Kemudian bagaimana kebiasaan olahraga dan tidur, serta keadaan psikologis. Dokter yang meresepkan atau merawat tanpa fakta dan detail ini mungkin tidak selalu berhasil sehingga mengakibatkan kegagalan yang dapat membuat frustrasi dan biaya mahal bagi pasien.
Diskusi tentang riwayat sosial, pekerjaan, dan struktur keluarga, dan kesehatan keuangan juga sering kali sangat relevan dalam memutuskan apa yang paling cocok untuk pasien. Jika pasien dapat merasa bahwa dokter harus mengetahuinya, maka jangan pernah ragu untuk berbagi cerita tersebut.