REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Vino G Bastian melakukan observasi ke panti dan konsultasi dengan psikolog untuk perankan karakter disabilitas intelektual dalam film Miracle in Cell No. 7. Vino memerankan karakter utama Dodo dalam film remake Korea Selatan arahan sutradara Hanung Bramantyo itu.
Aktor kelahiran 24 Maret 1982 itu mengatakan tidak sendiri dalam merumuskan karakter Dodo di film itu. “Saya merangkum sesuai kaidah. Saya juga diskusi beberapa psikolog tentang spesialnya yang mau diangkat. Ada role model di panti, saya observasi langsung. Kemudian, saya serahkan ke sutradara,” kata Vino dalam acara jumpa pers di Kantor Falcon, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2022).
Vino menjelaskan bahwa dia tidak boleh salah atau improvisasi dalam memerankan karakter disabilitas intelektual. Karena itu, dia mengatakan banyak meminta masukan dari psikolog, bahkan menemukan role model.
“Ada dramatisasi di film, tapi masih wajar. Risetnya sebulan sebelumnya, pas reading coba dimasukkan cocok atau tidak,” ujar dia.
Dia tak menampik bahwa setiap penggemar film Miracle in Cell No. 7 mempunyai kecenderungan masing-masing tentang karakter utama. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya kepada sutradara.
“Saya ambil role model itu yang kita masukin sesuai skrip. Cerita sudah baku, kalau sesuatu yang beda banget terbentur sama special lead,” kata dia.
Setelah memerankan karakter Dodo, Vino mengatakan proyek ini mempengaruhi cara pendangnya kepada seseorang dengan disabilitas intelektual. “Karena Tuhan itu adil, dibalik kekurangan itu pasti ada kelebihannya mereka. Ini yang pengen saya share di sini bahwa disabilitas tak tergantung fisik. Saya ingin ubah cara pandang orang ke teman-teman berkebutuhan khusus,” ujar dia.
Dia menjelaskan bahwa film Miracle in Cell No. 7, yang tayang pada 8 September 2022, merupakan satir yang ditunjukkan dengan bagaimana orang dengan disabilitas intelektual diperlakukan kejam di dunia luar, tetapi memiliki tempat istimewa di dalam penjara.
“Di penjara, orang malah memberikan tempat yang luar biasa. Itu satir sih,” kata Vino.
Baca juga : Overthinking Bisa Berkembang Jadi Gangguan Mental, Ini Cara Mengatasinya