UKHSA mengatakan bahwa karena pasokan vaksin yang terbatas, dosis ini harus disediakan untuk orang-orang yang kontak dekat yang berisiko tinggi terkena penyakit parah. Vaksin pascakontak tetap akan diprioritaskan bagi penderita imunosupresi, anak di bawah usia lima tahun, dan ibu hamil.
Asisten profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicine dan salah satu pendiri PrEPster, Dr Will Nutland, juga menyambut baik keputusan ini. Menurut dia, ini akan menjadi cara untuk memberi perlindungan di tengah lonjakan kasus.
"Bukti menunjukkan bahwa dosis fraksional, bila diberikan dengan benar, sama efektifnya dengan metode vaksinasi yang saat ini digunakan. Kita sekarang harus bergerak secara kolektif untuk memastikan bahwa mereka yang diberi kesempatan untuk menerima vaksinasi mendapat informasi lengkap dan punya kemantapan untuk bersedia divaksin," kata Nutland.