REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen semakin menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat, terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Namun tak selamanya vitamin bisa menjadi pilihan terbaik.
Menurut dokter spesialis keluarga Stacey Robinson, banyak pasien telah menerima tawaran vitamin dengan iming-iming tertentu. Tetapi membeli vitamin murah malah bisa menjadi pemborosan yang sangat besar.
Vitamin yang murah biasanya memiliki sejumlah besar aditif, pengawet, dan pemanis. Ironisnya, kebanyakan orang yang mengonsumsi vitamin menganggapnya bisa membuat tubuh jadi lebih sehat.
Padahal, vitamin ini setara dengan makanan olahan yang diproduksi secara massal dan tidak sehat, diisi dengan bahan sintetis serta pengawet. Berikut lima hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli vitamin, menurut para ahli kesehatan, seperti dilansir dari Eat This Not That, Kamis (18/8/2022):
1. Apa bahan tambahannya?
Waspadai aditif yang berpotensi berbahaya dalam vitamin. Sebelum membeli, upayakan membaca label makanan yang tertera di kemasan. “Hindari makanan yang mengandung aditif, pengawet, lemak trans, dan pemanis,” kata dr Robinson.
Apakah vitamin mengandung pewarna makanan, minyak sawit terhidrogenasi (lemak trans), pati makanan yang dimodifikasi (mungkin mengandung MSG), bedak (zat antipenggumpalan), sukrosa, dan maltodekstrin (gula)?
2. Apakah sudah diuji pihak ketiga?
Vitamin dan suplemen yang telah diuji oleh pihak ketiga seperti oleh NSF atau Program Verifikasi Suplemen Makanan US Pharmacopeia (USP) cenderung memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan yang belum diuji. Berikut adalah tiga komponen program sertifikasi suplemen makanan NSF yakni tinjauan klaim label untuk menyatakan bahwa apa yang ada di label ada di dalam botol, tinjauan toksikologi untuk mengesahkan formulasi produk (tidak diuji kemanjurannya), dan tinjauan kontaminan untuk memastikan produk tidak mengandung bahan yang tidak diumumkan atau tingkat kontaminan yang tidak dapat diterima.
3. Peringatan FDA soal kata "red flag"
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan peringatan untuk membeli suplemen apa pun dengan variasi nama "Artri" atau "Ortiga" pada label, karena mungkin mengandung obat berbahaya. FDA telah menerima laporan efek samping, termasuk toksisitas hati dan kematian, terkait dengan penggunaan produk Artri King.
“Itu ditemukan sejak lembaga mengeluarkan peringatan pertama tentang produk Artri Ajo King pada 5 Januari 2022," kata GDA dalam sebuah konsumen peringatan.
4. Apakah promosinya terlalu berlebihan
Para ahli memperingatkan agar waspada terhadap vitamin murah. Apakah layak merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan kualitas yang lebih tinggi?
“Menurut saya, ya. Tidak ada perbandingan," kata dr Robinson.
5. Realistis tentang hasil kesehatan
Dokter mengatakan, bahkan vitamin dengan kualitas terbaik tidak dapat menggantikan gaya hidup sehat. Bukti menunjukkan bahwa diet sehat dan olahraga adalah cara terbaik untuk menangkal penyakit.
“Vitamin tidak dapat menggantikan manfaat tersebut," kata profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard School of Public Health, Eric Rimm. Subkelompok tertentu, termasuk wanita usia subur yang berusaha untuk hamil, mungkin memerlukan suplemen khusus, seperti asam folat dan omega-3.