Senin 15 Aug 2022 05:00 WIB

Ada Banyak Penyakit Bergejala Mirip Cacar Monyet, Ini Bedanya

Kemunculan ruam atau lesi tidak selalu berarti cacar monyet.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ruam di kulit (Ilustrasi). Para ahli mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai kemunculan ruam baru meskipun itu belum tentu cacar monyet.
Foto:

Sampai ada evolusi lebih lanjut, lesi-lesi yang muncul juga perlu ditutup untuk menekan risiko penularan kepada orang lain. Dr Abdelmalek juga mengimbau agar orang bergejala menghindari kontak kulit ke kulit secara langsung dengan orang lain.

Akan tetapi, dr Abdelmalek mengingatkan orang-orang untuk tidak bersikap main hakim sendiri terhadap orang yang dicurigai memiliki gejala cacar monyet seperti halnya kejadian di subway New York City. Kala itu, seorang wanita menjadi korban main hakim sendiri karena dianggap memiliki gejala cacar monyet. Padahal gejala yang dialami wanita tersebut disebabkan oleh neurofibromatosis.

"Jangan berasumsi bahwa ruam yang Anda lihat di publik adalah cacar monyet, kerena itu kemungkinan bukan cacar monyet," kata dr Abdelmalek.

Bila mencurigai orang lain memiliki gejala cacar monyet, dr Henry menganjurkan orang-orang untuk menjaga jarak fisik. Selain itu, dr Henry juga menganjurkan orang-orang untuk menjaga kebersihan tangan secara berkala.

"Terapkan praktik kebersihan tangan yang baik dan jaga jarak yang aman dari mereka," ungkap dr Henry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement