Ahad 07 Aug 2022 06:29 WIB

Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan di Air Mani Hingga Beberapa Pekan Setelah Sembuh

Cacar monyet bukanlah penyakit menular seksual.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Foto dari tahun 1997 ini disediakan oleh CDC selama penyelidikan wabah cacar monyet di Republik Demokratik Kongo (DRC), sebelumnya Zaire. Permukaan punggung tangan penderita cacar monyet tampak penuh ruam khas. Peneliti dari Portugal menemukan virus cacar monyet dapat bertahan di air mani hingga beberapa pekan setelah sembuh.
Foto:

Bukan penyakit menular seksual

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (Perdoski) menjelaskan, cacar monyet  tidak masuk dalam kelompok penyakit infeksi menular seksual. Kategori penyakitnya tidak berubah meskipun kasusnya banyak terjadi pada populasi pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria.

Perwakilan Perdoski, Prasetyadi Mawardi, mengatakan, cacar monyet dominan dialami pria yang melakukan hubungan seksual dengan pria lantaran adanya kontak erat. Ia menjelaskan, kontak erat dengan orang terkonfirmasi cacar monyet akan memudahkan terjadinya penularan penyakit yang telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan di New York, Amerika Serikat itu.

Selain itu, individu-individu yang memiliki komorbiditas atau orang dengan status kekebalan tubuhnya relatif rendah juga berisiko tinggi terkena cacar monyet. "Apapun virusnya akan membuat individu-individu itu menjadi lebih lama sembuh, lebih berat penyakitnya dibandingkan individu-individu yang sehat," kata Prasetyadi dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Satgas Monkeypox PB Ikatan Dokter Indonesia, Hanny Nilasari, kembali menegaskan bahwa banyaknya kasus pada kelompok pria yang berhubungan intim dengan pria disebabkan oleh kontak erat, yakni melalui sentuhan fisik dengan pasien cacar monyet. "Kontak seksual tentu melakukan kontak yang sangat erat dari kulit ke kulit atau mukosa ke mukosa, itu bisa mentransfer virusnya," ucapnya.

Hanny mengakui ada permintaan vaksin cacar monyet dari kelompok LGBT yang khawatir tertular karena merasa mereka menjadi populasi yang berisiko. Namun, vaksin untuk cacar monyet belum disetujui oleh BPOM meskipun sudah ada dua vaksin yang menjadi rekomendasi dari (Center for Disease Control and Prevention (CDC) atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement