Berkaitan dengan temuan ini, Colavita mengungkapkan bahwa ada kemungkinan virus monkeypox bisa ditularkan melalui aktivitas seksual, khususnya untuk kasus-kasus cacar monyet pada wabah kali ini. Akan tetapi, hal ini masih akan diinvestigasi lebih lanjut, mengingat pasien pria tersebut mengidap HIV.
"Kita tak bisa mengenyampingkan kemungkinan dampak dari disregulasi imun kronis terkait HIV pada peluruhan virus monkeypox berkepanjangan di dalam air mani," kata Colavita.

Studi juga mengungkapkan bahwa DNA virus monkeypox tidak ditemukan pada urine dan sampel darah. Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan DNA virus monkeypox pada air mani bukan disebabkan oleh kontaminasi silang dari sumber lain.
Selain pada pasien pria berusia 39 tahun tersebut, tim peneliti juga mendeteksi DNA virus monkeypox pada 11 sampel air mani yang diambil 14 pasien cacar monyet. Tim peneliti juga mengisolasi dan mereplikasi virus dari dua pasien yang mengidap HIV.