Diperkirakan 550 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan di seluruh dunia pada Juli 2022. Sejumlah besar pasien akan mencari perawatan untuk morbiditas yang melumpuhkan ini.
Oleh karena itu, sistem kesehatan harus siap memberikan dukungan kepada pasien yang sering melaporkan merasa terisolasi ketika gejalanya diabaikan oleh dokter. Peneliti mengatakan orang hanya menyadari pentingnya penciuman ketika hilang dan mereka bisa "sangat tertekan" akibat kehilangan indra ini.
"Kehilangan penciuman dan kemampuan indra pengecap berdampak buruk pada kualitas hidup karena menghilangkan beberapa kesenangan sehari-hari dan ikatan sosial," jelas tim yang dipimpin oleh Paolo Boscolo-Rizzo dari University of Trieste.
Peneliti mengatakan bahwa penderita infeksi bisa mengalami anoreksia, keengganan makan, malanutrisi, kecemasan, dan depresi. Peneliti menyoroti bahwa parosmia, pengalaman indra penciuman yang terdistorsi, telah mengubah bau yang menyenangkan menjadi bau tidak menyenangkan bagi penderitanya.
Artinya bahwa "aktivitas sehari-hari seperti mencium kopi dan merasakan rasa makanan dapat menjadi menjijikkan". Hal itu dapat membuat tertekan secara emosional.